Friday, July 10, 2015

Saham PT Inovisi Infracom Tbk Dibekukan Oleh Bursa Efek Indonesia

Emiten infrastruktur teknologi, migas dan pertambangan, PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) belum memikirkan ekspansi yang lebih agresif ke depan.  Saat ini, Perseroan akan fokus untuk memperbaiki kinerja lewat penyelesaian laporan keuangan kuartal III-2014 yang dinilai banyak kesalahan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Akibatnya, sejak 13 Februari 2015, saham INVS dibekukan alias suspensi. Lewat perbaikan, kepercayaan investor akan muncul kembali sehingga perseroan bisa leluasa mengembangkan bisnis perseroan ke depan. "Kita tidak bisa bicara ekspansi, kita cuma bisa bertahan supaya tidak kelelep (tenggelam) saja," ujar Direktur Utama INVS Jan Adam Tangkilisan saat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Meski demikian, Perusahaan yang dulunya bernama PT Cipta Media Rekatama ini masih terus melanjutkan kinerja operasional perseroan yang masih berjalan. Bisnis yang masih dijalaninya saat ini di antaranya adalah menggarap proyek pembangkit listrik tenaga mini hydro (PLTM) di Sembilin, Dairi, Sumatera Utara.

Selain itu, perseroan juga berniat membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Pasaman, Batu Lunak, Sumatera Barat. Perseroan juga tengah melakukan penjajakan pembangunan PLTM di Ciasem, Subang, Jawa Barat. "Pembangkit listrik tetap jalan, kita ekspansi tetap jalan, tapi utamanya fokus buka suspensi dulu," kata Jan.

Terkait batu bara, Jan menyebutkan, kemungkinan perseroan akan menahan bisnis ini. Harga komoditas yang terus merosot serta kondisi perekonomian global yang belum kondusif tidak memungkinkan perseroan untuk melanjutkan bisnis ini dalam waktu dekat.

"Waktu manajemen dulu, batu bara itu kan lagi bagus, sekarang tiarap, dipegang saya, saya kena getahnya," ucap dia. Jan mengungkapkan, perseroan akan mencari cara untuk bisa tetap mempertahankan keberlangsungan perusahaan.  Saat ini, kemungkinan bisnis yang akan didorong adalah di sektor teknologi informasi.

"Bisnis yang mendukung saat ini IT, kita kan ada kerjasama sama Telkom, listrik juga, kita mau infrastruktur. Sekarang orang bilang Indonesia lagi resesi, tapi nggak tahu, makanya kita mau dukung di infrastruktur. Kontribusi IT mayoritas, batu bara hold dulu," imbuh Jan. Hari ini, PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang agendanya merombak jajaran dewan komisaris dan direksi.

Peserta dinyatakan kuorum dan rapat tertutup ini dimulai sekitar pukul 10.30 WIB di Ruang Anggrek, Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/7/2015). Saham Inovisi telah dihentikan sementara perdagangannya (suspensi) sejak 13 Februari 2015 karena belum menyampaikan laporan keuangan kuartal III-2014 auditan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah berulang kali menegur perseroan baik melalui surat tertulis maupun sanksi denda. Perusahaan menyatakan siap berbenah setelah ditegur BEI. Pemegang saham PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) menyetujui pengangkatan Jan Adam Tangkilisan sebagai Direktur Utama menggantikan Jerry Djajasaputra yang kini beralih tugas sebagai Komisaris Utama perseroan. Sebelumnya, Jan menjabat sebagai Direktur.

Pengangkatan tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar perseroan di ruang Anggrek, Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/7/2015). "Agendanya pergantian direksi, ada direktur yang jadi komisaris, pergantian posisi karena kita perlu suatu sistem yang baru supaya lancar. Sebelumnya saya direktur tidak terafiliasi dan Pak Jerry dirut, sekarang dia presiden komisaris," ujar Jan.

Dia mengungkapkan, perubahan susunan dewan komisaris dan direksi ini merupakan upaya untuk memperkuat jajaran manajemen perusahaan dengan membawa lebih banyak teknisi ahli, baik dalam operasional dan akuntansi. Perseroan juga terus berupaya membenahi tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance dengan memperketat proses kontrol internal dan eksternal.

"Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan penunjukan kantor akuntan publik yang lebih kredibel untuk melakukan fungsi audit eksternal pada pertengahan Mei lalu," terang Jan. Dia menjelaskan, selain pergantian direksi dan komisaris, RUPSLB juga menyetujui persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan disesuaikan dengan POJK No.32/POJK.04/2014 dan POJK No.33/POJK.04/2014

Selain itu, RUPSLB juga menghasilkan keputusan untuk memberikan pembebasan tanggung jawab (voledig aquit et de charge) kepada setiap anggota direksi dan dewan komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuangan perseroan.

Berikut Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan

Dewan Komisaris Lama:
Komisaris Utama Jason Manos
Komisaris Independen Rachmad
Komisaris Adeline Teoh Geok Poh

Dewan Komisaris Baru:
Komisaris Utama Jerry Djajasaputra
Komisaris Ooi Kock Aun (Dato' Adrian Ooi)
Komisaris Boyke Siahaan
Komisaris Independen Rachmad
Komisaris Independen Lessy Latumahina

Dewan Direksi Lama:
Direktur Utama Jerry Djajasaputra
Direktur Adrian Ooi
Direktur Independen Jan Adam Tangkilisan
Sekretaris Perusahaan Dria Soetomo

Dewan Direksi Baru:
Direktur Utama/Direktur Tidak Terafiliasi Jan Adam Tangkilisan
Direktur Maulana Jusuf
Direktur Jeffrey Nico Budiman

No comments:

Post a Comment