Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia menjelang Piala Dunia akan turun sementara sebelum naik kembali saat kompetisi empat tahunan tersebut dimulai. Penurunan, menurut Kiswoyo, diakibatkan gairah bertransaksi yang berkurang menjelang Piala Dunia.
Selain karena gairah bertransaksi yang berkurang, penurunan transaksi menjelang Piala Dunia juga disebabkan adanya dana pasar modal yang beralih ke judi bola. “Saat perdagangan sepi itu para bandar dengan dana besar akan mulai bermain. Indeks juga akan naik kembali saat Piala Dunia berjalan,” kata Kiswoyo, Ahad, 8 Juni 2014.
Mengenai peralihan dana dari pasar modal ke judi bola, menurut Kiswoyo, biasanya hanya dilakukan oleh investor lokal. Sebab, investor asing umumnya cukup profesional dan akan berfokus pada perdagangan. “Orang asing biasanya akan fokus. Kalau berjudi mereka tak akan main di pasar modal dan sebaliknya,” kata dia. Hal sebaliknya justru terjadi pada investor lokal. Mereka yang hobi judi bola biasanya akan mengalihkan sementara dananya ke judi bola.
Perhelatan Piala Dunia di Brasil akan dibuka pada 13 Juni 2014 mendatang.Sebelumnya, analis dari Universal Broker Indonesia, Satrio Utama, mengatakan efeknya akan terlihat sepekan sebelum berlangsungnya pembukaan. Ketika ada Piala Dunia, diperkirakan banyak investor yang akan menarik uang mereka di pasar modal.
Tindakan sebagian pelaku pasar yang kembali melepas saham-saham sektor perbankan menghambat pergerakan bursa saham dalam negeri untuk melanjutkan penguatan. Pasalnya, antisipasi terhadap rilis data tenaga kerja baru Amerika Serikat (non farm payrolls) mendorong investor kembali melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada sektor perbankan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini hanya mampu menguat tipis 1,61 poin (0,03 persen) menuju level 4.937,18. Padahal, sejak perdagangan pagi hari, IHSG telah melesat cukup tajam hingga menyentuh level 4.970. Hal itu terjadi setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk memotong suku bunga acuan guna mengatasi ancaman deflasi.
Saham Bank BRI turun 75 poin menjadi Rp 10.075 per lembar saham, diikuti saham Bank Mandiri yang turun 125 poin ke level Rp 10.075 per lembar saham. Sedangkan saham Bank BNI juga susut 40 poin ke level Rp 4.830 per lembar saham.
Menurut analis dari OSO Securities, Mohammad Alfi Syahr, pelaku pasar cenderung mengambil posisi ambil untung menjelang rilis data non farm payroll AS nanti malam. "Pasalnya, data itu diprediksi akan kembali mengalami perbaikan sehingga membangun kekhawatiran bahwa Bank Sentral AS (The Fed) semakin bulat untuk menaikkan suku bunga acuan tahun depan," katanya.
Sebelumnya, konsensus analis telah menyebutkan bahwa data non farm payrolls pada bulan Mei akan bertambah 214 ribu orang. Bila benar demikian, The Feddipastikan akan kembali melanjutkan program pengurangan stimulus bulanan sebesar US$ 10 miliar, dan mulai menindaklanjuti wacana penaikan suku bunga.
Apalagi dana asing di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari Asia dan Eropa, kata dia, kebanyakan pengelolaan keuangannya dilakukan di Singapura dan Hong Kong yang terkenal sebagai pusat perjudian, termasuk judi bola. Kiswoyo memprediksi pada pekan depan menjelang dan saat Piala Dunia, indeks akan berada pada kisaran support 4.800–5.100 dan resisten pada 5.000–5.100.
No comments:
Post a Comment