Harga minyak dunia masih dalam tren menurun. Oleh karena itu, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diturunkan kembali. Mulai 1 Januari 2015, pemerintah mengumumkan harga Premium turun dari Rp 8.500/liter menjadi Rp 7.600/liter. Sementara harga Solar turun dari Rp 7.500/liter menjadi Rp 7.250/liter.
"Akan diturunkan, kita akan turunkan lagi harga BBM. Tapi tunggu akhir bulan. Besar kemungkinan (diturunkan lagi)," ungkap Sofyan Djalil, Menko Perekonomian, di komplek Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/1/2015). Namun, Sofyan belum bisa menyebutkan berapa harga BBM nantinya. Pemerintah masih akan menghitung berdasarkan harga minyak, kurs, dan sejumlah faktor lain.
"Kita nggak bisa prediksi sekarang, karena masih jauh. Ini masih sampai 24 Januari," katanya. Hal yang senada juga dikatakan oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Harga yang berlaku sekarang masih perhitungan awal Januari 2015. Sehingga bila harga minyak dunia turun, maka harga BBM juga akan mengikuti.
"Kemungkinan bisa turun. Kita kan pakai hitungan bulan lalu, yang sekarang ada muncul di ritel," sebut Bambang di tempat terpisah. Turunnya harga minyak dunia membuat turunnya harga BBM di seluruh dunia. Seperti di Amerika Serikat (AS), hari ini harga bensin RON 92 adalah Rp 7.200/liter, lebih murah dari harga premium RON 88 di Indonesia Rp 7.600/liter.
"Hari ini harga RON 92 di Amerika Serikat lebih murah dibandingkan harga premium RON 88 di Indonesia," ujar Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (7/1/2015). Harga bensin RON 92 di AS saat ini sekitar US$ 2,914/galon atau setara Rp 7.200/liter. Harga dasar sebelum pajaknya juga masih lebih murah dibandingkan premium RON 88 di Indonesia.
"Kalau harga sebelum pajak dan macam-macam harga RON 92 di Amerika Serikat hanya sekitar Rp 5.600 per liter, sementara harga premium RON 88 sebelum pajak dan lainnya atau harga dasar premium Rp 6.609 per liter," ungkap Faisal.
Penyebab harga bensin premium di Indonesia jauh lebih mahal dibanding bensin RON 92 di AS, salah satunya karena AS memiliki kilang minyak yang sangat modern, sehingga dapat mengolah minyak mentah yang kualitas kurang bagus dan harganya murah. "Kilang di Amerika itu bisa pakai minyak dari Teluk Meksiko yang harganya murah. Kalau kilang minyak kita hanya bisa mengolah minyak yang light sweet yang harganya mahal," ujar Faisal.
Faktor lain yang membuat harga premium lebih mahal, karena penentuan harga minyak satu bulan sebelumnya. "Harga dasar BBM yang ditetapkan pemerintah misalnya untuk Februari nanti harga minyaknya berdasarkan harga rata-rata pada 25 Desember 2014 sampai 24 Januari 2015, jadi sebulan sebelumnya. Kalau di Amerika kan tiap hari ganti harganya tergantung harga pasar. Kalau mau cek saja US Gasoline Price Today sudah keluar harga BBM di seluruh negara bagian di Amerika," tutupnya.
No comments:
Post a Comment