Wednesday, January 7, 2015

Aturan Tarif ala Jonan Untuk Hapus Penerbangan Murah Dan Selamatkan Garuda Dari Kebangkrutan?

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meneken peraturan yang mematok tarif batas bawah layanan penerbangan minimal 40 persen dari batas atas. Aturan yang mulai diterapkan paling lambat 30 Juni 2015 itu dinilai sama dengan menghapus bisnis penerbangan murah atau low cost carrier (LCC).

Walaupun Garuda bukan maskapai penerbangan murah dan harga tiketnya cukup mahal namun Garuda masih saja tetap merugi (Baca: Tren Penurunan Laba Garuda Berlanjut dan Kerugian Fantastis 2,4 Triliun Dalam 6 Bulan Oleh Garuda  )

Jonan beralasan, aturan ini bisa mengembalikan kewajaran harga tiket, yang selama ini ditekan karena persaingan antarmaskapai. Menurut Jonan, pertimbangan tarif dan pemakaian slot penerbangan tidak mempertimbangkan unsur keselamatan karena maskapai fokus bersaing menarik penumpang. "Kewajaran harga tiket diharapkan bisa mempertahankan unsur keselamatan," ujar Jonan di kantornya, Selasa malam, 6 Januari 2015.

Menanggapi kebijakan ini, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) Arif Wibowo menuturkan perang tarif LCC tidak ada kaitannya dengan aspek keselamatan penumpang. “Safety is a must, tidak bisa ditawar-tawar,” katanya , Rabu, 7 Januari 2015.

Menurut Arif, tidak ada perbedaan aspek keselamatan pada penerbangan murah dengan yang mahal. Arif menuturkan LCC bisa berhemat dan memasang tarif murah karena adanya perbedaan dalam pelayanan penumpang. Misalnya, hanya menggunakan satu jenis pesawat, sehingga biaya perawatannya lebih rendah. "Bukan dengan memotong aspek keselamatan,” ujar Arif, yang juga mantan Direktur Utama Citilink.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan tarif murah dalam industri penerbangan merupakan tren yang terjadi secara global saat ini. Kini, ujar Sofyan, setiap maskapai penerbangan dituntut melakukan efisiensi dengan memperhatikan standar keselamatan. "Biar murah tapi aman," ujarnya di kantornya, Rabu, 7 Januari 2015.

Menurut Sofyan, bisnis maskapai murah atau low cost carrier(LCC) bisa tetap berjalan seiring dengan penurunan harga minyak dunia saat ini. Maskapai, tutur dia, bisa menyesuaikan harga tiket dengan penurunan harga avtur, tapi tetap menaati aturan pemerintah mengenai batas atas dan batas bawah tarif. "Akan ada penyesuaian tarif karena kompetisi ketat," tuturnya.

Saat ditanya mengenai rencana Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang memberlakukan batas bawah tarif sebesar 40 persen dari batas atas, Sofyan mengaku belum mengetahuinya. Dia juga tidak sepakat jika rencana ini sama dengan penghapusan bisnis layanan penerbangan murah (LCC). "Siapa yang hapus? Saya belum bertemu dengan Pak Jonan, jadi enggak tahu," ujarnya. Sofyan mengatakan batas tarif baru yang dianggap bisa menghapus bisnis LCC bukan solusi dalam menyelesaikan kasus kecelakaan pesawat.

Sebelumnya, Menteri Jonan akan mengeluarkan peraturan tarif batas bawah minimal 40 persen dari batas atas. Dengan demikian, tertutup kemungkinan bagi maskapai untuk memberikan promosi harga secara signifikan. Kebijakan ini kemudian dianggap sama dengan menghapus layanan LCC.

Garuda Obral Tiket Murah Rp. 1
Garuda Indonesia Solo menawarkan program istimewa berupa obral tiket Solo-Jakarta dengan harga cuma Rp 1. General Manager Garuda Indonesia Solo Supriyono mengatakan penawaran tersebut berlaku selama pameran pada 20-23 November 2014 yang diselenggarakan di Mall Solo Square.

"Program tersebut hanya bagi pemegang kartu kredit BCA," katanya kepada wartawan, Rabu, 19 November 2014. Namun, kata Supriyono, tiket Rp 1 itu jumlahnya sangat terbatas, yaitu hanya 10 tiket. "Siapa cepat dia dapat." Program lain selama pameran adalah harga terbaik untuk beberapa penerbangan. Misalnya Solo-Jakarta-Singapura, Solo-Jakarta-Hong Kong, Solo-Jakarta-Beijing, sampai Solo-Jakarta-Amsterdam.

Dia mencontohkan untuk Solo-Jakarta-Singapura pulang-pergi (pp), biasanya harga tiket dipatok US$ 325 per orang. Tapi saat pameran harganya didiskon menjadi US$ 205. Program lainnya adalah beli satu gratis satu untuk penumpang kelas bisnis dan diskon hingga 15 persen untuk rute domestik dan internasional.

Manajer Cabang Kantor Fungsional Consumer Card BCA Yogyakarta Anne Surawiredja mengatakan program tersebut untuk memanjakan para pemegang kartu kredit BCA. Dia menilai paket wisata masih menjadi hal yang menarik minat nasabah. "Kami berikan penawaran menarik agar konsumen tetap loyal ke BCA," kata dia.

BCA memberi program khusus selama pameran yaitu cash back Rp 150 ribu untuk transaksi minimal Rp 2,5 juta. Dengan transaksi minimal Rp 500 ribu, bisa diubah menjadi cicilan selama 6 bulan tanpa bunga. "Juga gratis tiket Solo-Jakarta-Singapura untuk nasabah yang melakukan transaksi dengan akumulasi tertinggi selama pameran, dan limit kartu kredit bisa dinaikkan untuk pemakaian selama pameran," kata Anne.

No comments:

Post a Comment