Tuesday, January 6, 2015

Rekomendasi Saham Yang Harus Dibeli Ditengah Aksi Ambil Untung IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melemah 50 poin menyusul koreksi di yang terjadi atas 234 saham di lantai bursa. Tekanan jual gencar dilakukan investor asing. Menutup perdagangan, Selasa (6/1/2015), IHSG berkurang 50,935 poin (0,98%) ke level 5.169,06. Sementara Indeks LQ45 mundur 10,067 poin (1,12%) ke level 888,203

Wall Street kembali menutup perdagangan dengan negatif di hari kelimanya berturut-turut. Jatuhnya harga minyak dunia dan melambatnya pertumbuhan sektor jasa di AS memberi tekanan. Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 130,01 poin (0,74%) ke level 17.371,64, Indeks S&P 500 kehilangan 17,97 poin (0,89%) ke level 2.002,61 dan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 59,84 poin (1,29%) ke level 4.592,74.

Hari ini IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan. Investor asing masih akan lakukan aksi ambil untung. Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menipis 2,86 poin (0,02%) ke level 16.880,33.
  • Indeks Straits Times menguat 17,75 poin (0,54%) ke level 3.299,70.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
First Asia Capital
Aksi ambil untung kembali berlanjut terutama oleh pemodal asing yang menekan IHSG hingga 50,935 poin atau hampir 1% di 5169,060 pada perdagangan kemarin. Pemodal asing mencatatkan nilai penjualan bersih hingga Rp 440 miliar di tengah nilai transaksi yang tipis hanya Rp 4,2 triliun di Pasar Reguler.

Sejumlah saham unggulan seperti Astra Internasional, Perusahaan Gas Negara dan Semen Indonesia banyak dilepas pemodal asing. Sedangkan saham emiten sektor transportasi seperti Garuda Indonesia (GIAA) menguat hingga 4% menyusul anjloknya harga minyak mentah dunia hingga di bawah US$ 50/barel.

Koreksi IHSG kemarin sejalan dengan koreksi yang terjadi di sejumlah pasar saham global dan pasar Asia Pasifik terutama dikhawatirkan dengan tren bearish harga minyak mentah dunia dan perkembangan yang kurang kondusif di zona Euro terkait dengan ketidakpastian politik di Yunani menjelang pemilihan umum akhir Januari ini. The MSCI Asia-Pacific Index kemarin terkoreksi 1,9% di 134,78.

Sementara indeks saham utama bursa global, Wall Street dan zona Euro, tadi malam kembali melanjutkan koreksinya. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,74% dan 0,89% di 17371,64 dan 2002,61. Indeks Eurostoxx di zona Euro terkoreksi 0,5% di 3007,91. Pasar saham global kembali dikhawatirkan dengan tren bearish harga minyak mentah dunia yang tadi malam di AS kembali anjlok 4,5% di US$ 47,79/barel.

Sebaliknya pasar memilih aset yang aman seperti emas yang kembali menguat 1,24% di US$ 1218,90/t.oz. Kondisi pasar global yang kembali ditandai keluarnya pemodal dari aset beresiko dan pelemahan rupiah atas dolar AS yang kemarin menembus level Rp 12.600 memberikan sentimen negatif bagi pergerakan IHSG.

Pemodal terutama asing cenderung merealisasikan keuntungan yang sudah terjadi sepanjang tahun lalu. IHSG sepanjang 2014 lalu menguat 22%. Tren melemahnya rupiah membuat pemodal asing kurang nyaman menyimpan aset berdenominasi rupiah. Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan masih akan bergerak di teritori negatif menyusul minimnya insentif positif di tengah tipisnya nilai transaksi. IHSG akan bergerak dengan support di 5125 dan resisten di 5190.

Mandiri Sekuritas
Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah pada perdagangan semalam. Indeks Dow Jones Industrial Avg mengalami koreksi -0,74%, sementara indeks S&P500 melemah -0,89%

Dari pasar Asia, indeks utama regional pagi ini juga bergerak melemah. Indeks Nikkei 225 (Jepang) turun -0,10%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan terkoreksi -0,02%. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga melanjutkan pelemahan. Harga minyak mentah WTI turun -0,10% ke level US$47,88 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,29% ke posisi US$1.215,90 per troy ounce.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), yang salah satu agendanya menetapkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate), pekan depan. Selain itu, investor juga menunggu hasil kinerja keuangan perusahaan tercatat (emiten) 2014.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas sendiri mengungkapkan jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pelemahannya. Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak dikisaran support 5.124 dan resistance 5.227.

No comments:

Post a Comment