Mega Retno Palufi, 22 tahun, pengelola arisan online yang diberitakan bangkrut dan membuatnya menanggung utang sampai Rp 1 miliar, dikenal sebagai gadis pendiam dan tertutup. "Dia juga tidak pernah berkumpul dengan tetangga," kata Semun, tetangga Mega di Dusun Gambiran, Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin, 19 Januari 2015.
Itu sebabnya Semun mengaku tidak mengetahui secara pasti masalah yang tengah dialami Mega. Dia hanya melihat banyak tamu yang mendatangi rumah Mega secara bergantian selama dua pekan lalu. Diduga para tamu itu datang untuk menagih pengembalian modal. "Sejak tiga hari lalu sudah tidak ada yang ke sana. Mungkin urusannya sudah selesai," ujarnya.
Ada sejumlah tetangga yang mencoba menanyakan kepada orang tua Mega tentang maksud kedatangan para tamu tersebut. Menurut Bashori, para tetangga itu mendapat informasi bahwa tujuan tamu dari luar kota tersebut adalah mengurus toko online milik Mega. Sebelumnya, Rumpiyati, Wakil Direktur I Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun, juga menilai Mega tidak menonjol di kampus itu. Mahasiswi semester I itu, menurut Rumpiyati, "Biasa-biasa saja."
Rumpiyati menambahkan, sejak beberapa hari ini Mega absen kuliah. Bahkan, dia tidak mengikuti ujian akhir semester yang berlangsung sejak Senin, 12 Januari lalu. Pihak kampus tidak mengetahui alasan pasti absennya Mega karena gadis itu tidak mengajukan izin resmi.
Pihak kampus berencana memanggil Mega untuk meminta klarifikasi atas ketidakhadirannya dalam ujian. Pemanggilan yang pelaksanaannya masih menunggu hasil rapat staf bagian akademis kampus itu, Rumpiyati melanjutkan, tidak bertujuan mencari tahu masalah arisan online yang dikelola Mega. "Itu tidak ada urusannya dengan kampus," ujarnya.
Mega Retno Palufy, 22 tahun, mahasiswi pendiri arisan online yang diberitakan bangkrut dan harus menanggung utang sampai Rp 1 miliar, mendapat cercaan di Facebook. Banyak anggota arisan online Mega yang menuliskan kata-kata yang menyudutkan mahasiswi Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun ini. Alia ZA salah satunya. Dia pada 9 Januari 2015 menulis, "Mana ini owner arisan yang katanya amanah, yang dipuja2 sama banyak org. Kok skr setelah memberikan informasi palsu malah kabur????"
Alia menambahkan, "Kalo yang begini siv bisa dibilang PENIPUAN PUBLIK. Karena jelas bukti2 percakapan, statementyang dibuat sendiri. Mau buat alasan apa lagi kamu mega???"
Selama ini baik Mega maupun keluarganya bungkam jika ditanyai tentang arisan online itu. Sejumlah tetangga mereka hanya mendapat informasi bahwa tamu-tamu yang berdatangan ke rumah Mega di Dusun Gambiran, Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, hanya terkait dengan toko online yang juga dimiliki Mega.
Nama toko itu adalah Gayya Shop, yang memajang sejumlah produk fashion wanita. Namun mendapat informasi bahwa toko online itu sudah tidak aktif sejak 90-an hari lalu. "Masalah pastinya kami tidak tahu. Namun anak saya yang di Surabaya sempat memberi kabar kalau Mega sedang ramai diperbincangkan di Facebook," kata seorang tetangga.
Hingga hari ini, Senin, 19 Januari 2015, keluarga Mega Retno Palufi, mahasiswi yang diberitakan terjerat utang hingga Rp 1 miliar gara-gara arisan online yang dikelolanya bangkrut, masih menutup diri. Mereka tetap menolak saat kembali mendatangi rumahnya di Dusun Gambiran, Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur.
"Nuwun sewu (mohon maaf) kami tidak bisa diwawancarai," kata Sarjono, ayah Mega. Pria yang bekerja sebagai pamong di desa setempat itu mengaku tak punya waktu untuk menanggapi ataupun memberi klarifikasi atas pemberitaan yang ada perihal Mega dengan alasan harus segera berangkat mengantar Murtini, istrinya, ke rumah sakit.
Saat mendatangi rumah itu pada Rabu pekan lalu, keluarga Mega juga menolak membuka pintu. Sarjono dan Murtini sempat menyatakan bahwa anak bungsunya itu tidak berada di rumah. Mega disebutkan pergi ke Caruban, Kabupaten Madiun. Namun, seorang perempuan, seusai bertamu ke rumah Mega, memberi keterangan berbeda. "Mega sedang sakit dan berada di kamar," katanya.
Perempuan itu adalah satu di antara tetamu yang menurut tetangga Mega banyak mengalir ke rumah itu sepanjang dua pekan lalu. Kedatangan tamu yang berasal dari beberapa kota diduga untuk menagih modal arisan online yang dikelola mahasiswi semester I Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun itu.
Namun, ketika diiringi langkahnya seusai bertamu, perempuan itu menolak mengungkap isi pertemuannya dengan keluarga Mega. Dia hanya mengaku teman sesama pendiri toko online. Adapun arisan online, kata dia, sudah lama tidak aktif.
No comments:
Post a Comment