Sepanjang 2014, perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) mengalami penurunan jumlah perusahaan dan nilai dibandingkan dengan catatan 2013. Faktor utama penurunan tersebut adalah adanya tahun politik atau pemilihan umum yang membuat perusahaan menahan diri.
Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang 2014 terdapat 23 perusahaan yang melantai di bursa, atau turun 25,80 persen dari catatan 2013 sebanyak 31 emiten. Sementara, dari sisi nilai selama 2014, jumlah total dana yang diraup dari IPO mencapai Rp 9,02 triliun, anjlok 46,14 persen dari perolehan sepanjang 2013 yang mencapai Rp 16,747 triliun.
Terkait hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan pada tahun ini kondisi pasar modal Indonesia banyak terpengaruh oleh dinamika politik dan perekonomian global. "Kalau kita lihat data penawaran umum obligasi dan IPO itu memang turun. Karena perusahaan yang menerbitkan instrumen pembiayaan juga melihat kondisi pasar," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/12).
Di sisi lain, Nurhaida menganggap perolehan 2014 sudah cukup baik mengingat kondisi yang dipenuhi dinamika politik dan perlambatan ekonomi global. Hal itu membuat calon emiten menunda IPO dan penerbitan surat berharga dari rencana awal tahun ini menjadi tahun depan.
"Pada tahun 2014, banyak dinamika politik dan ekonomi yang mempengaruhi keputusan perusahaan. Ada yang menganggap situasi bakal lebih baik pada 2015," katanya. Adapun selama periode Januari–Desember 2014 terdapat 23 Perusahaan Tercatat baru di BEI, yakni PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS), PT Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI).
Selain itu adalah PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA), PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. (DAJK), PT Link Net Tbk (LINK), PT Chitose Internasional Tbk (CINT), PT Magna Finance Tbk. (MGNA), PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII).
Kemudian disusul PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), PT Sitara Propertindo Tbk (TARA), PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Soechi Lines Tbk (SOCI), PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN), PT Bank Agris Tbk (AGRS), dan PT Golden Plantation Tbk (GOLL) .
Lebih lanjut, sepanjang 2014 terdapat 1 perusahaan yang melakukan relisting, yaitu PT Tunas Alfin Tbk (TALF). Pada 2014, BEI juga telah melakukan delisting terhadap 1 Perusahaan Tercatat, yaitu PT Asia Natural Resources Tbk. (ASIA).
No comments:
Post a Comment