Sony baru saja mengalami cobaan berat dalam bentuk peretasan studio Hollywood miliknya, tapi ujian terbesar agaknya masih menanti seiring dengan menurunnya bisnis smartphone perusahaan asal Jepang ini. Sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (18/1/2015), Sony memperkirakan kerugian bersih sebesar 230 miliar yen (1,9 miliar dollar AS) sepanjang tahun bisnis yang berakhir pada Maret mendatang.
Untuk pertama kalinya, Sony menunda pembayaran dividen. CEO Sony Kazuo Hirai pun disebut sedang mempertimbangkan untuk menjual unit bisnis televisi dan smartphone yang terus merugi. Tahun lalu Sony menjual bisnis komputer Vaio dan merumahkan 5.000 karyawan, di luar 10.000 pegawai yang telah lebih dulu di-PHK saat Hirai mengambil alih tampuk pimpinan pada 2012.
Meski sedang dilanda kesulitan bisnis, pada ajang CES 2015 yang berlangsung di Las Vegas, AS, awal bulan ini, Sony tetap memperkenalkan sejumlah gadget baru, termasuk sebuah TV super tipis dan Walkman seharga belasan juta rupiah.
Ketika itu Hirai menekankan sukses Sony di bidang lain, yakni penjualan sensor kamera dan konsol game PlayStation 4 yang disebutnya sudah terjual sebanyak 18,5 juta unit, melebihi konsol saingan dari Microsoft dan Nintendo.
Tapi di ranah mobile Sony menghadapi persaingan keras. Segmen bawah semakin digerogoti perangkat-perangkat murah besutan vendor Asia, sementara segmen atas dikuasai Apple dan Samsung yang sulit dikejar.
Keadaan itulah yang tahun lalu memaksa Nokia menjual divisi ponselnya ke Microsoft, serta membuat Erisson "cerai" dari Sony pada 2012.
No comments:
Post a Comment