Big Data Week 2015 akan dilangsungkan di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, pada 9-10 Maret 2015 mendatang. Ini menjadi gelaran big data pertama yang menggutamakan pemahaman.
“Selama ini forum big data hanya sebatas jualan produk yang dilakukan vendor IT,” kata CEO Mediatrac, Regi Wahyu, Jumat 30 Januari 2014, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Mediatrac bekerjama dengan PT Telkom Indonesia.
Pembicara utama di ajang ini adalah pengajar di Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology dan penulis buku Big Data @Work, Thomas Davenport.
Berbicara mengenai big data, umumnya berkaitan dengan volume data dengan jumlah besar yang rumit dan variatif. Data tersebut kemudian diolah menjadi informasi bagi suatu perusahaan untuk kemudian dijadikan rekomendasi dalam mengambil keputusan.
Untuk melakukan analisis, dibutuhkan perangkat teknologi informasi yang dilengkapi dengan peranti lunak khusus. Dibutuhkan juga pakar teknologi informasi, yang umumnya merupakan ahli matematika arau statistik. Tidak heran jika big data identik dengan biaya yang besar.
“Padahal ini justru memberikan efisiensi bagi bisnis di perusahaan,” ujar Chief Technical Officer Mediatrac, perusahaan analitik, Imron Zuhri, di Jakarta, Jumat, 30 Januari 2015.
Perusahaan yang kerap memanfaatkan big data untuk perencanaan adalah perusahaan telekomunikasi dan perbankan. Keduanya memiliki data yang sangat banyak terkait dengan pelanggan dan nasabah. Informasi dikumpulkan untuk mengetahui perilaku pelanggan pada telekomunikasi. Sedangkan pada bank, umumnya untuk mengetahui transaksi nasabah.
No comments:
Post a Comment