PT Bursa Efek Indonesia mengawasi pergerakan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk setelah terjadi lonjakan harga saham EMTK secara mendadak. EMTK ini memiliki usaha antara lain stasiun televisi Indosiar danSCTV. Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, mengatakan telah terjadi peningkatan harga saham EMTK yang diluar kebiasaan dibandingkan periode sebelumnya atauunusual market activity.
"Sehubungan terjadinya unusual market activity saham EMTK tersebut, perlu kami sampaikan bahwa bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Februari 2015.
BEI telah meminta konfirmasi kepada manajemen EMTK pada 8 Desember 2014 dan mendapatkan jawaban pada 29 Desember 2014. Terakhir kali, EMTK mempublikasikan informasi perseroan pada 12 Januari 2015.
Akibat kondisi UMA, BEI meminta agar investor mencermati jawaban dari emiten serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Elang Mahkota Teknologi merupakan perusahaan milik orang terkaya ke-40 di Indonesia, yakni Eddy Kusnadi Sariaatmadja versi majalah Forbes. Per Desember 2014, Eddy memiliki total kekayaan hingga US$ 820 juta.
Aksi investor yang lebih berfokus pada rilis positif data-data ekonomi dalam negeri, membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil bergerak positif sepanjang perdagangan sesi I. Investor yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melanjutkan akumulasi pembelian saham, mendorong IHSG melaju 18,52 poin (0,35 poin) ke level 5.294,76.
Namun demikian, meski indeks Dow Jones berhasil ditutup menguat 196,09 poin semalam, kondisi bursa saham regional tampak masih belum kondusif. Indeks Nikkei anjlok 1,16 persen ke level 17.331,48, sementara Hangseng turun 0,36 persen pada level 24.397,59. (
Menurut Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, di tengah tekanan bursa regional, pelaku pasar memang tampak menggunakan momentum membaiknya rilis data ekonomi untuk kembali melakukan aksi beli. Pasalnya, saat neraca perdagangan Indonesia di bulan Desember mencatatkan surplus sebesar US$ 190 juta dan inflasi Januari mengalami penurunan harga (deflasi) 0,26 persen, minat beli investor memang sepatutnya meningkat. “Pasar mengambil momen untuk merespon positif data ekonomi,” kata dia.
Aksi beli investor terdistribusi pada sektor konstruksi, semen, dan infrastruktur. Saham MPPA melonjak 5,2 persen menjadi Rp3.775 per lembar saham, WSKT naik 5,4 persen ke level Rp 1.870 per lembar saham, sementara ADHI menguat 2,7 persen menjadi Rp 3.825 per lembar saham.
Setelah cenderung terkoreksi pada perdagangan kemarin, imbas mengikuti laju bursa saham regional, IHSG memang masih berada dalam fase konsolidasi. Satrio pun memperkirakan hingga penutupan perdagangan sore nanti, IHSG kemungkinan akan bergerak dalam rentang level 5.250–5.350.
No comments:
Post a Comment