Friday, April 10, 2015

Bank Sentral Lakukan Intervensi Agar Dollar Hongkong Tidak Menguat

Berbeda dengan Indonesia yang hari-hari ini dibayangi oleh pelemahan rupiah terhadap dollar AS, Hongkong justru sebaliknya. Bank sentral negara tesebut justru melakukan intervensi agar dollar Hongkong tak terlalu menguat tajam. 

Bank Sentral Hongkong menggelontorkan pasokan dollar Hongkong ke pasar uang agar mata uang tersebut tak terlalu menguat terhadap dollar AS.  Dollar Hongkong menguat untuk pertama kalinya dalam jangka waktu 8 bulan terakhir, menyusul masifnya investor asing yang ingin masuk ke bursa negara tersebut.

HKMA menyatakan telah melepas 3,1 miliar dollar Hongkong ke pasar untuk mengimbangi permintaan yang cukup besar atas mata uang negara tersebut pada Kamis (9/4/2015) di harga 7,75 dollar Hongkong per dollar AS. Otoritas tersebut melakukan langkah serupa terakhir kali pada Agustus.

"Permintaan untuk dollar Hongkong cukup besar siring banyaknya investor yang akan memutar dananya di pasar modal negara itu," ujar HKMA sebagaimana dikutip, Jumat (10/4/2015). Otoritas tersebut juga menyatakan bakal terus memantau perkembangan pasar.

Pasar modal Hongkong naik signifikan lebih dari 6 persen pada pertengahan pekan ini seiring dengan penggabungan sistem dengan bursa Shanghai. Bursa Hongkong ditutup menguat dan menyentuh rekor baru pada hari Rabu-Kamis pekan ini. Investor dari China daratan mencari saham-saham yang relatif murah setelah bursa Shanghai mengalami trend kenaikan dalam setahun terakhir hingga sekitar 90 persen, seiring dengan harapan mengenai digulirkannya stimulus perekonomian.

"Dollar Hongkong akan cenderung menguat dalam perdagangan jangka menengah. Itu bukan karena spekulasi, melainkan masifnya aliran modal masuk," ujar Kenix Lai, currency strategistpada Bank of East Asia Ltd.

No comments:

Post a Comment