Tak hanya produsen Jepang maupun Amerika dan Eropa yang tergiur pasar gemuk di Indonesia, prinsipal lainnya terutama dari Cina tertarik juga. Seiring dengan itu, investasi dari produsen otomotif asal negeri ‘tirai bambu’ pun perlahan mengucur. Mereka mengungkapkan akan terus mempertahankan pasar Indonesia meski selama tiga tahun belakangan penjualan produk Cina cukup anjlok.
Dalam rentang waktu tiga tahun, penjualan domestik produk China merosot hingga 82,7 persen. Pada 2012, penjualan mencapai 2.303 unit, lantas pada 2013 penjualan turun ke kisaran 997 unit.
Terakhir pada tahun lalu, penjualan merek asal China hanya menapak di level 397 unit. Produk itupun diisi merek FAW, Chery, Foton, dan Geely. Hingga Februari tahun ini, kinerja penjualan itupun masih sekitar 60 unit, turun dari periode sama tahun lalu yang mencapai 74 unit.
Namun demikian, mereka masih mau menggarap pasar domestik Indonesia. Bahkan, menyusul komitmen investasi Wulling yang bermitra dengan General Motors, kali ini produsen FAW akan membangun fasilitas perakitan di Indonesia.
GM Sales and Marketing PT Gaya Makmur Motor Budi Cahyono mengatakan meski saat ini segmen kendaraan komersial jenis truk sebagai andalan FAW berkiprah cenderung lesu, perusahaan distributor dengan sokongan perusahaan induknya di China tetap yakin pangsa di Indonesia cukup besar.
Terlebih, ke depan, Indonesia mempunyai fokus pembangunan infrastruktur dan membesarnya nilai industri logistik. "Karena itu kami tetap akan bertahan, bahkan menargetkan peningkatan penjualan di tahun-tahun depan," ujar Budi kepada Bisnis, Minggu, 12 April 2015.
Keseriusan pun ditandai dengan upaya FAW yang tengah membidik lahan di wilayah Jawa Barat sebagai realisasi investasi membuat pabrik perakitan. Pabrik perakitan itu nantinya berkapasitas 1.500 unit per tahun.
“Semester II/2015 akan kami realisasikan,” ujar Budi.
No comments:
Post a Comment