Rapat umum pemegang saham tahunan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang digelar pada Jumat, 10 April 2015, memutuskan tak membagi dividen tahun buku 2014. CIMB Niaga membukukan laba bersih Rp 2,34 triliun pada 2014.
"Seluruh laba bersih 2014 sebesar Rp 2,34 triliun akan dicatat sebagai laba ditahan dan digunakan untuk memperkuat modal dalam rangka membiayai kegiatan usaha CIMB Niaga," kata Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga James Rompas, Jumat, 10 April 2015.
James mengatakan kondisi perekonomian Indonesia pada 2014 sangat menantang, tapi perusahaannya berhasil beradaptasi dengan situasi itu. CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan kredit 12,4 persen dari Rp 156,98 triliun per 2013 menjadi Rp 176,38 triliun.
Di sisi lain, terjadi lonjakan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dengan gross NPL dari 2,2 persen pada 2013 menjadi 3,9 persen pada 2014. Akibatnya, laba bersih 2014 turun 45 persen menjadi Rp 2,34 triliun dari Rp 4,24 triliun pada 2013.
"Kami akan melanjutkan investasi pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan risiko, infrastruktur, dan meningkatkan sistem perbankan untuk mendukung tahap pertumbuhan selanjutnya," ujar James.
Hingga akhir 2014, CIMB menghimpun dana pihak ketiga sebanyak Rp 174,7 triliun. CIMB Niaga menempati peringkat kelima dalam daftar bank terbesar di Indonesia dengan total aset sebesar Rp 233,2 triliun pada akhir 2014.
No comments:
Post a Comment