Tuesday, April 7, 2015

Daftar Investasi Isuzu, Toyota dan Suzuki Di Indonesia Tahun 2015

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) resmi mengoperasikan pabrik barunya yang berada di kawasan industri Karawang Timur. Pabrik yang berdiri di lahan seluas 300.000 m2 ini menghabiskan dana sebesar Rp 1,7 triliun. "Pembangunan pabrik baru ini menelan biaya Rp 1,7 triliun. Pada saat ini pabrik berjalan dengan kapasitas 52.000 unit per tahun, dan secara bertahap akan berkembang sesuai dengan permintaan pasar, hingga maksimal menjadi 80.000 unit per tahun," tutur Presiden Direktur PT IAMI Yohannes Nangoi di sela-sela acara peresmian pabrik baru Isuzu di Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/4/2015).

Nangoi menambahkan, Isuzu Karawang Plant ini memiliki fasilitas produksi yang terdiri dari framing untuk Isuzu GIGA, welding, painting, assembling, warehouse, vehicle stock, tear down area dengan menerapkan konsep EQCD ( Environment & Safety, Quality, Cost and Delivery)

Pada area ini juga dibangun gedung perkantoran yang digunakan oleh divisi Technical & Production, Product Planning dan Purchasing. Kawasan pabrik Isuzu ini juga dilengkapi dengan kebutuhan karywan seperti tempat ibadah, kantin, koperasi, ruang ganti yang nantinya akan digunakan oleh lebih dari 1.200 pekerja. Pabrik Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang berada di Jalan Suryacipta Utama Kav I-66 DEIJ, Karawang Timur, Jawa Barat resmi berdiri.

Dari peletakan batu pertama yang dilakukan tahun 2011 lalu, pabrik baru Isuzu ini mulai dibangun pada Oktober tahun 2013 lalu dan kini siap untuk memproduksi kendaraan Isuzu. Johannes Nangoi mengatakan, saat ini kapasitas pabrik baru mencapai 52.000 unit per tahun dan dapat dikembangkan menjadi 80.000 unit pertahunnya.

"Pabrik ini mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 1.000 orang dan akan meningkat di kemudian hari serta telah mempekerjakan 156.000 karyawan," tutur Nangoi. Presiden & Perwakilan Direktur Isuzu Motor Ltd Susumu Hosoi menambahkan, Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut yang mendorong Isuzu untuk membuat pabrik baru.

"Kami memperkenalkan teknologi terdepan pada pabrik ini. Dan hasilnya, kami percaya pabrik ini akan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik. Kami berharap pabrik ini dapat berkembang menajdi basis ekspor Isuzu di luar Jepang," ujar Hosoi di temui di tempat yang sama.

Produsen mobil asal Jepang, Toyota berkomitmen terus menambah investasi mereka di Indonesia. Toyota menyiapkan investasi Rp 20 triliun untuk 2015-2018. Selain itu, Suzuki juga komitmen investasi US$ 1 miliar atau setara Rp 13 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, semangat investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat saat kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang dalam forum temu pengusaha asal Negeri Matahari Terbit tersebut, pekan lalu. Setidaknya ada 1.200 lebih perwakilan perusahaan yang hadir dalam forum tersebut. Investasi Jepang seperti otomotif akan diarahkan untuk produk berbasis ekspor.

"Toyota sudah komitmen menanamkan investasi Rp 20 triliun. Mulai tahun ini sampai 2018," kata Sofyan di kantornya, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (30/3/2015). Sofyan mengatakan, produsen otomotif lainnya seperti Suzuki juga sangat bersemangat untuk berinvestasi di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, komitmen investasi Toyota sebesar Rp 20 triliun diharapkan bisa meningkatkan investasi otomotif khususnya industri komponen mobil di dalam negeri dan mendorong ekspor otomotif. "Kalau Suzuki itu sekitar US$ 1 miliar (Rp 13 triliun), untuk 2 tahun. Sedang berjalan," katanya.

Toyota juga berkomitmen meningkatkan ekspor mobil hingga 3 kali lipat dalam 5 tahun. Selama ini eksportir dan produsen mobil terbesar di ASEAN adalah Thailand, sedangkan Indonesia di urutan kedua. "Jadi saya sampaikan kemarin ke Perdana Menteri Jepang dan industri otomitif di sana, bahwa kita ingin industri otomotif di Indonesia itu orientasinya ke pasar luar negeri dan disanggupi, misalnya salah satunya seperti Toyota menyanggupi akan melipatkan ekspornya 3 kali lipat dalam waktu lima tahun," kata Presiden Jokowi tadi malam di Bandara Halim.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang langsung ke kantor pusat Toyota di Nagoya, Jepang. ‎Didatangi Jokowi, Presiden Toyota Akio Toyoda berkomitmen meningkatkan ekspor mobil dari Indonesia ke negara-negara lain sampai 3 kali lipat. Hal ini disampaikan Jokowi di sela-sela meninjau pabrik pembuatan mobil Toyota di Nagoya, Jepang, Rabu (25/3/2015). Beberapa jam sebelumnya, Jokowi lebih dulu bertemu dengan Toyoda.

"Saya minta Indonesia dijadikan sebagai product service khusus untuk ekspor. Tadi disanggupi, untuk ekspornya ditingkatkan 3 kali dari yang sekarang," kata Jokowi. "Tiga kali lipat, bukan 30%. Tiga kali lipat, baik komponen maupun yang mobilnya," sambung Jokowi. Saat ini, penguasa ekspor mobil di ASEAN masih dipegang oleh Thailand. Dengan adanya komitmen itu, nilai ekspor Indonesia akan mendekati angka Thailand.

Meski sudah komitmen soal ekspor, termasuk Rp 20 triliun investasi, ada beberapa keluhan juga yang disampaikan Toyota tentang kondisi di Indonesia. Mulai dari visa kerja, angkutan barang dari pabrik ke pelabuhan, serta di pelabuhan itu sendiri. Tahun lalu, ekspor mobil PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencapai 160.000 unit atau meningkat 35% dibandingkan tahun 2013. Toyota sudah mengekspor sedan Vios dan Avanza ke kawasan Timur Tengah, dan Toyota Agya ke Filipina.

Angka ekspor mobil utuh bermerek Toyota pada 2014 bertambah hampir 500% dalam jangka waktu 5 tahun, yaitu dari kisaran 31.000 unit pada 2009 menjadi 160.000 unit tahun lalu. Fortuner menyumbang lebih dari 54.000 unit, Vios sekitar 28.000 unit, Innova di angka lebih dari 15.000 unit, Avanza dengan 37.000 unit, dan Toyota LiteAce sebesar 14.000 unit. Model lain yang diekspor adalah Agya, Yaris, dan Rush.

Sementara itu ekspor dalam bentuk terurai (Complete Knock Down/CKD) mencapai 42.000 unit, ekspor mesin sebesar 52.000 unit, komponen mesin 100.000 unit, dan komponen mobil 62 juta komponen. TMMIN juga melakukan ekspor alat bantu produksi ke negara-negara di kawasan Asia, Amerika Latin, dan Afrika.

No comments:

Post a Comment