Pemerintah akan mendorong industri makanan dan minuman sebagai sektor yang strategis dalam menghadapi persaingan global. Badan Koordinasi Penanaman Modal mengharapkan Indonesia mampu menjadi basis produksi sektor industri yang tahun lalu kinerjanya menembus Rp 1.000 triliun ini.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan dalamroad map persiapan menghadapi MEA, pemerintah menempatkan industri makanan dan minuman sebagai salah satu dari sembilan industri yang dipersiapkan untuk melakukan penetrasi pasar ke negara ASEAN lainnya.
Sektor makanan dan minuman menjadi satu dari tujuh industri yang dipersiapkan bersaing dengan produk negara ASEAN lainnya, dalam mengamankan potensi pasar dalam negeri yang cukup besar. Menurutnya, ada dua manfaat yang dapat dipetik apabila Indonesia menjadi basis produksi untuk industri makanan. Selain untuk mendorong kenaikan ekspor sektor makanan, hal tersebut juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
"Pemerintah sudah menyiapkan insentif investasi untuk menarik investor sektor makanan dan minuman. Dalam revisi PP 52/2011 disebutkan salah satu kriteria industri yang dapat memperoleh fasilitas tax allowance adalah apabila industri tersebut berorientasi ekspor minimal 30 persen atau menyerap tenaga kerja dalam negeri cukup besar sekitar 500 orang," tuturnya di sela-sela peresmian pabrik minuman ringan PT Asahi Indofood Beverage Makmur, Rabu, 8 April 2015.
BKPM mencatat realisasi investasi industri makanan dan minuman dalam kurun 2010 hingga 2014 mencapai US$ 9,1 miliar (PMA) dengan tren realisasi yang terus naik. Realisasi investasi sektor ini pada 2014 mencapai US$ 3,1 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 2,1 miliar.
Realisasi investasi PMDN mengalami tren yang cukup fluktuatif dengan total investasi periode 2010-2014 sebesar Rp 69 trilliun. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, saat ini jumlah tenaga kerja langsung di sektor makanan dan minuman tercatat mencapai 3,5 juta orang. Dengan asumsi pertumbuhan 8 persen pada tahun mendatang, sektor ini dapat menyerap tenaga kerja sedikitnya 280 ribu orang per tahun.
No comments:
Post a Comment