Monday, April 6, 2015

Susunan Komisaris dan Direksi PT Perusahaan Gas Negara Setelah Alami Penurunan Laba Bersih 722 Juta Dollar

Laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) turun 10,15 persen pada 2014 dengan hanya membukukan US$ 722,75 juta dari US$ 804,45 juta pada tahun sebelumnya. Sejalan dengan perlambatan kinerja, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan hanya membagikan dividen ke pemegang saham sebesar Rp 144,84 per lembar saham, lebih rendah dari nilai buku tahun sebelumnya Rp 210 per lembar saham.

"Hari ini RUPS PGN memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp144,84 per lembar saham," kata Vice President Corporate Communication PGN Ridha Ababil usai RUPS, Senin (6/4).  Berdasarkan keterangan tertulis, laba bersih perseroan pada tahun lalu berasal dari pendapatan neto sebesar US$ 3,41 miliar yang naik 13,6 persen dibandingkan pencapaian 2013. Sementara itu, laba operasi PGN tercatat US$ 982,06 juta atau tumbuh 5,2 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya.

Selain itu RUPS juga memutuskan untuk mengubah susunan dewan komisaris sedangkan dewan direksi tetap. "Ada enam komisaris, ada lima komisaris yang baru," tutur Ridha. Adapun susunan komisaris dan direksi PGN berdasarkan hasil keputusan RUPST 2015 sebagai berikut:

Komisaris
  • Komisaris Utama (Independen): Iman Sugema
  • Komisaris: Tirta Hidayat
  • Komisaris: Mohammad Ikhsan
  • Komisaris: Paiman Rahardjo
  • Komisaris (Independen): IGN Wiratmaja Puja
  • Komisaris: M Zamkhani

Direksi
  • Direktur Utama: Hendi Prio Santoso
  • Direktur: M Wahid Sutopo
  • Direktur: Jobi Triananda Hasjim
  • Direktur: Djoko Saputro
  • Direktur: M Riza Pahlevi Tabrani
  • Direktur: Hendi Kusnadi

Meningkatnya kinerja keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membuat badan usaha milik negara (BUMN) distributor gas bumi tersebut terus menambah jumlah setorannya ke pemerintah selaku pemegang saham. Juru Bicara PGN Irwan Andri Atmanto mencatat selama delapan tahun terakhir perseroan telah menyetorkan setidaknya Rp 30,44 triliun kepada kas negara.

“Peningkatan penyaluran gas bumi berimbas pada naiknya pendapatan, laba usaha dan setoran ke pemerintah dalam bentuk dividen, pajak dan iuran BPH yang juga melonjak dalam delapan tahun terakhir,” kata Irwan di Jakarta, Kamis (2/4).

Dia mencatat, pada 2007 setoran dividen PGN ke pemerintah sebesar Rp 522,57 miliar dan pada 2014 sebesar Rp 2,9 triliun. Kemudian setoran pajak pada 2007 yang tercatat sebesar Rp 1,39 triliun bisa ditingkatkan menjadi RP 3,02 triliun pada tahun lalu. Terakhir iuran BPH Migas yang pada 2007 sebesar Rp 8,37 miliar, pada 2014 lalu jumlahnya meningkat jadi Rp 67,31 miliar.

Meningkatnya volume penjualan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan menurut Irwan menopang bertambahnya jumlah pendapatan dan laba perseroan yang berujung pada naiknya jumlah setoran ke negara. Menurut Irwan, pelanggan PGN bervariasi mulai dari rumah tangga pengguna jaringan pipa gas, usaha kecil menengah (UKM), komersial, industri, pembangkit listrik, dan sektor transportasi.

“Pada 2007 PGN menyalurkan gas bumi sebesar 1.150 MMSCFD dan pada 2014 sebesar 1.710 MMSCFD. Gas bumi tersebut mengalir melalui pipa PGN yang pada akhir 2014 lalu panjangnya 6.161 kilometer,” katanya.

Sementara dari sisi pendapatan, laporan keuangan PGN menyebutkan sepanjang tahun lalu perseroan berhasil mengantongi Rp 40,28 triliun dengan laba bersih Rp 11,6 triliun. Realisasi tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan pendapatan 2007 sebesar Rp 8,8 triliun dan laba bersih Rp 3,08 triliun. Aset PGN juga tercatat bertambah pesat dari Rp 20,44 triliun di 2007 menjadi Rp 77,32 triliun pada 2014.

No comments:

Post a Comment