Dua hari lalu harga bahan bakar minyak dengan kandungan oktan 92 milik Shell, yakni Super, sudah naik menjadi Rp 9.100 per liter, dari harga sebelumnya Rp 8.950 per liter. Lantas, kapan harga Pertamax -BBM Pertamina dengan kandungan oktan sama- dinaikkan? "Kita berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa melakukan penyesuaian," kata VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Wianda menyebut, penyesuaian harga Pertamax dilakukan karena produk ini mengacu pada Harga Indeks Pasar, kendati harga minyak dunia hanya merambat naik tak signifikan. Selain karena mengikuti Harga Indeks Pasar, tekanan nilai tukar mata uang juga menjadi salah satu pertimbangan. "Harga minyak naik tapi merambat, jadi memang tidak signifikan. Tapi ini kan produk, ada harga indeks pasar yang diacu," ucap Wianda.
Wianda mengaku, tadinya Pertamina berencana mengajukan kenaikan harga BBM non-subsidi ini pekan lalu, namun urung. "Intinya kita sudah berkomunikasi. Tapi tanggal pastinya nanti kita masukkan ke website," imbuh Wianda. Kenaikan harga BBM non-subsidi seperti Pertamax diakui Wianda tidak memerlukan konsultasi ke parlemen. "Bahkan mereka malah sempat bertanya kenapa waktu itu sempat harus ditunda penyesuaian. Karena (parlemen) sudah sangat paham bahwa non-subsidi adalah domainnya Pertamina," jelas Wianda.
Perusahaan minyak bumi asal Belanda, Shell, mengumumkan sudah mencapai kata sepakat untuk membeli perusahaan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) BG Group. Menurut warta laman Bloomberg.com, Shell mesti merogoh kocek hingga 47 miliar poundsterling atau setara dengan 70 miliar dollar AS.
Secara rinci, para pemegang saham BG akan menerima 3,84 poundsterling per lembar saham tunai. Jumlah itu masih ditambah dengan 0,4454 saham Shell B yang setara dengan 13,5 poundsterling saham BG berdasarkan 90 hari volume perdagangan sham pada 7 April 2015. Kombinasi tersebut bakal membuat para pemegang saham BG punya 19 persen saham di kombinasi grup.
Menurut bos Shell, Jorma Ollila, pembelian ini bakal membuat perusahaannya makin kompetitif di bisnis migas. Sementara, CEO BG Helge Lund mengatakan kombinasi dua perusahaan itu bakal membuat kemajuan di bidang eksplorasi migas, proses pencairan gas berikut pengapalannya. BG Group adalah perusahaan migas ketiga terbesar di Inggris. Perusahaan itu berdiri sejak 1997. Perusahaan itu merupakan satu dari dua pemecahan British Gas. Satu perusahaan pecahan lagi adalah Centrica.
Dengan pemecahan itu, BG Group berkonsentrasi pada eksplorasi dan produksi migas. Sementara, Centrica berfokus pada bisnis ritel migas. Saat ini, BG Group mempekerjakan 5.200 karyawan di 24 negara dan wilayah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyambut positif rencana PT Pertamina (Persero) untuk merilis produk bahan bakar minyak (BBM) baru, pertalite, yang rencananya akan dipasarkan mulai Mei 2015 mendatang.
"Pertalite itu bahan bakar yang diperkenalkan Pertamina untuk menjadi saingan pertamax, atau saingan Super produksi Shell sehingga masyarakat boleh memilih," kata Sofyan ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (17/4/2015). Sofyan mengatakan, jika kandungan oktan produk baru itu lebih tinggi dari premium atau RON 88, artinya bahan bakar tersebut memiliki kemampuan pembakaran lebih baik sehingga lebih hemat energi. "Kalau hemat energi, itu bagus buat lingkungan," kata Sofyan.
Sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, Pertamina akan meluncurkan bahan bakar bensin jenis baru dengan kisaran angka oktan antara 88 dan 92 pada bulan depan. "Kami akan mengeluarkan produk bensin baru dengan RON 90 pada bulan depan di Jakarta, Surabaya, Semarang, dan kota besar lainnya di Jawa," kata dia di Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Ia mengatakan, bensin jenis baru dengan nama pertalite itu merupakan produk transisi sebelum penghapusan premium berangka oktan 88. "Harganya tentu akan lebih mahal ketimbang premium," kata dia. Bambang belum mau membocorkan harga ataupun nama bensin produk baru tersebut. Namun, harganya kemungkinan berkisar antara premium di Rp 7.400 per liter hingga pertamax yang berharga Rp 8.600 per liter.
Jika benar harganya antara Rp 7.400 dan Rp 8.600 per liter, pertalite tentu lebih kompetitif dari Super. Untuk diketahui, harga bensin Super yang dijual Shell dibanderol Rp 8.700 per liter.
No comments:
Post a Comment