Wednesday, May 20, 2015

Terlalu Andalkan PNS Bisnis Hotel Sepi ... Karyawan Hotel Di Malang Mulai Di PHK

Pengusaha perhotelan mulai mengurangi atau memecat karyawan sejak bisnis perhotelan lesu. Okupansi atau tingkat hunian hotel hanya 50 persen menyusul seruan pemerintah melarang pegawai pemerintah rapat di hotel. "Okupansi hotel terus melorot," kata Manajer Hotel Atria Ratna Dwi Rachmawati, Rabu 20 Mei 2015.

Okupansi hotel pada 2015 sekitar 50 persen, sedangkan tahun lalu sekitar 60 persen. Sejumlah faktor penyebab okupansi adalah, antara lain, larangan pegawai negeri sipil rapat di hotel dan kunjungan wisata sepi karena tak ada acara menarik di Malang. Sehingga manajemen Atria mengurangi pekerjanya hingga 25 persen. Namun, ia tak menyebut detail jumlah karyawan yang dipecat.

Bahkan, okupansi Hotel Pelangi hanya 30 persen, sehingga manajemen Hotel Pelangi juga mengurangi jumlah karyawan selama 2 tahun terakhir. Jumlah karyawan yang dikurangi mencapai 30 persen. "Bisnis perhotelan sedang kembang kempis," kata Manajer Hotel Pelangi Ruspin. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Malang Herman Soemarjono menjelaskan rata-rata okupansi hotel di Malang sekitar 40 persen. Sehingga pembangunan hotel baru harus dihentikan agar tak mematikan usaha yang telah ada.

"Pelaku bisnis perhotelan di Malang sudah jenuh," kaatanya. Total jumlah hotel di Malang sebanyak 73 hotel. Terdiri dari hotel melati sampai bintang lima. Sedangkan dua tahun terakhir berdiri 20 hotel baru di Malang. Industri hotel di Kota Batu, Jawa Timur, kembali mencecap manisnya liburan panjang pada akhir pekan lalu. Tingkat hunian mereka sejak pertengahan pekan tercatat melonjak sampai 80 persen. 

"Tapi tak setinggi libur pekan lalu," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Batu Bambang Dharma, Ahad, 17 Mei 2015, mengacu pada libur panjang akhir pekan awal Mei lalu.

Okupansi hotel tak setinggi awal Mei lantaran libur panjang pekan ini menjelang ujian nasional siswa sekolah dasar. Banyak orang tua, kata Bambang, menunda liburan dan memilih menyiapkan ujian untuk anak-anak mereka yang akan digelar pada hari ini, Senin, 18 Mei 2015. Di antara wisatawan yang datang, Bambang mengungkapkan, sebagian besar dari kota di Jawa dan Bali. Mereka menghabiskan waktu menginap selama dua malam di berbagai hotel di Batu yang mencapai 3.000 kamar.

Pengelola hotel pun telah mengemas paket secara apik sesuai dengan segmen pasar, sehingga tak terjadi persaingan ketat. Bahkan sejumlah pengusaha perhotelan tengah membangun hotel baru di Batu. Sejumlah obyek wisata di Batu juga kebanjiran pengunjung, seperti Jawa Timur Park 1 dan Jatim Park 2, Batu Night Spectacular (BNS), Selekta, dan Songgoriti. Para pengunjung menikmati panorama alam maupun wisata buatan seperti museum satwa, aneka permainan, dan secret zoo.

"Pengunjung melonjak dua kali lipat," kata Manajer Marketing Jatim Park 1 Titik S. Ariyanto. Pada akhir pekan, rata-rata jumlah pengunjung sekitar 1.500 orang.

No comments:

Post a Comment