Canangkan belanja modal ketat, perusahaan ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) berencana meluncurkan unit belanja online bernama MAPemall pada kuartal ketiga tahun ini. Meningkatnya proyeksi masyarakat kelas menengah ke atas menjadi alasan MAP mengembangkan unit usaha yang baru ini.
Sebagai informasi, pada tahun ini MAP menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 500 miliar, atau lebih kecil sebesar Rp 100 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 600 miliar. Dari sisi kinerja, laba bersih perusahaan menurun dari angka Rp 47,15 miliar pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp 10,29 miliar pada periode yang sama tahun ini.
"Untuk menghadapi tantangan berusaha, kita perlu mengubah cara kita menjalankan bisnis. Salah satunya yaitu dengan mengeluarkan unit belanja online MAPemall pada akhir tahun mendatang, yang diharapkan bisa menarik masyarakat kelas menengah," ujar Group Chief Executive Officer (CEO) MAP, VP Sharma di Jakarta, Senin (25/5).
Sharma semakin optimistis unit usaha ini berhasil setelah melihat proyeksi populasi masyarakat kelas menengah yang mencapai 86 juta penduduk pada tahun 2020, atau meningkat 56,36 persen dibanding populasi pada tahun 2010. Adanya hal ini, beserta dengan perbaikan indikator makroekonomi, diharapkan dapat memperbaiki kinerja perusahaan pada tahun ini.
"Kami harap kuartal II akan membaik, kondisi makroekonomi dan peningkatan produk domestik bruto tentunya juga akan berdampak baik pada anak usaha online kami," tuturnya. Dengan fokus ke pengembangan unit belanja online, maka anggaran belanja modal perusahaan juga akan difokuskan ke arah tersebut. Kemungkinan, adanya hal tersebut juga membuat perusahaan tidak akan menambah lisensi merk baru pada tahun ini.
"Anggaran belanja modal kami pada tahun ini difokuskan untuk itu, dan juga pengembangan usaha kami yang sudah ada seperti menambah gerai Starbucks sebanyak 45 toko dan membuka outlet Zara di Surabaya. Dengan anggaran yang lebih ketat, kami tak akan bawa lisensi baru, kalaupun ada mungkin brand-brand yang kita pilih secara selektif," ujarnya.
Sayangnya, Sharma masih belum tahu berapa biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk proyek ini. Namun, ia mengatakan bahwa pihaknya telah memboyong 25 merk eksklusif ke dalam unit usaha baru yang rencananya akan berkontribusi minimal sebesar satu persen dalam total penjualan MAP secara keseluruhan pada tahun ini.
"Kita tak bisa mengatakan berapa jumlah investasi yang diperlukan bagi unit usaha online. Kita lihat dulu jenis supply chain seperti apa, sistemnya seperti apa, baru kita bisa tahu berapa tepatnya nilai investasi kita," pungkas Sharma.
No comments:
Post a Comment