Industri penerbangan Indonesia terus berkembang. BUMN dirgantara, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali mendapat pembeli. Sebanyak 75 unit pesawat N219 buatan BUMN ini telah dipesan. Pembeli pesawat N219 ini adalah PT Nusantara Buana Air (PT NBA), PT Aviastar Mandiri, dan PT Trigana Air Service.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pesawat dilakukan oleh Direktur Utama PTDI, Budi Santoso, Direktur Utama PT NBA, Laurens Prawira Natamihardja, Presiden Direktur PT Aviastar Mandiri, M. Sundoro dan Direktur Komersil PT Trigana Air Service, Daniel S Kurniawan.
Peristiwa ini disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mantan Presiden B.J. Habibie, serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir. Penandatanganan MoU dilakukan di Gedung Graha Widya Bhakti, Serpong, Senin kemarin.
Dalam keterangan tertulis PTDI, Selasa (14/4/2015), ketiga perusahaan berminat membeli pesawat N219 yang dirancang dan diproduksi oleh PTDI. PT NBA menyatakan akan membeli 20 unit serta opsi 10 unit. PT Aviastar Mandiri menyatakan hal yang sama, yakni akan membeli 20 unit dengan opsi 10 unit. Sementara PT Trigana Air Service menyatakan akan membeli 10 unit dengan opsi 5 unit.
Pesawat N219 yang baru akan masuk pasar pada 2017 mendatang sudah dinantikan kemunculannya oleh perusahaan-perusahaan penerbangan dalam negeri. Nota Peristiwa ini di samping memberikan dampak positif bagi industri dalam negeri, khususnya PTDI juga akan menambah kepercayaan para pelanggan dan calon pelanggan lainnya di tanah air serta dari manca negara.
Pengembangan dan produksi N219 pada pabrik PTDI yang berlokasi di Bandung ini, jelas memberi kesempatan kepada PTDI untuk implementasi proses revitalisasi dan restrukturisasi di bidang operasi, sumber daya manusia, dan keuangan. Selain itu, program pembuatan N219 yang rancangannya 100% Indonesia akan menjadi wahana untuk mematangkan tenaga-tenaga muda Indonesia untuk menjadi ahli kedirgantaraan, karena menangani langsung proses pengembangan, produksi sampai dengan sertifikasinya
Tenaga-tenaga muda ini akan menggantikan senior-seniornya yang telah mendapatkan pengalaman dari program CN235. Selanjutnya tenaga-tenaga muda tersebut yang akan meneruskan kelangsungan proses penguasaan kedirgantaraan Indonesia.
"Dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara PTDI dengan tiga perusahaan penerbangan di Tanah Air menunjukkan tingkat kepercayaan calon pelanggan pada pesawat N219, dan sekaligus kecintaan mereka terhadap karya anak bangsa yang juga dapat meningkatkan motivasi bagi para karyawan PTDI untuk menghasilkan produk-produk lainnya yang dapat dinikmati masyarakat Indonesia dan dunia," kata Dirut PTDI Budi Santoso.
"Program N219 adalah sebagai wahana mematangkan insinyur-insinyur muda Indonesia untuk menguasai teknologi kedirgantaraan, sekaligus memasuki era komersial. Bahwa langkah strategis yang diambil PTDI untuk lebih mengembangkan produk komersial adalah melalui program pesawat N245 yang berkapasitas 50 penumpang sebagai pengembangan dari pesawat CN235," imbuh Budi.
N219 ini merupakan pesawat kelas kecil serbaguna berkapasitas 19 penumpang, yang akan menjadi salah satu andalan PTDI di masa depan, selain harganya yang kompetitif juga mengaplikasikan teknologi mutakhir, khususnya di bidang elektronik dan avionik.
Kemampuan pesawat ini adalah, dapat lepas landas dalam jarak pendek, yakni sekitar 500-600 meter adalah merupakan jawaban terhadap kebutuhan perusahaan penerbangan yang memiliki rute perintis dengan kondisi lapangan terbang dengan peralatan minimal. Pesawat ini kelak akan menjadi jembatan udara yang tangguh dan efektif menghubungkan semua titik di wilayah Indonesia yang terpencil sekalipun.
N219 adalah pesawat multi fungsi bermesin ganda yang dirancang untuk dioperasikan di daerah-daerah terpencil. Pesawat ini dirancang untuk mengangkut penumpang maupun kargo. Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini dirancang memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu yang fleksibel.
No comments:
Post a Comment