Menteri Keuangan Bambang P. S. Brodjonegoro mengatakan Indonesia akan menjadi tuan rumah bank pembangunan infrastruktur yang dikembangkan dengan prinsip syariah. Lembaga itu disebut Islamic Investment Infrastructure Investment Bank.
"Bank ini, kalau kita bicara langkah seperti World Bank atau Asian Development Bank (ADB), kalau di Tiongkok kan ada Asian Infrstructure Bank, mereka juga membiayai proyek pendidikan, agrikultur, manufaktur atau terkait kesehatan,” kata Menteri Bambang dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa (14/4).
“Khusus untuk infrastruktur ya didorong ini (IIIB)," kata Bambang lagi. Bambang mengklaim industri keuangan syariah di Indonesia telah diakui dunia dan dianggap memiliki potensi besar dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi negara. Prinsip keuangan Islam dan kehati-hatian yang dianut oleh bank syariah serta melarang spekulasi, menjadikan bank syariah lebih resisten ketika dilanda krisis.
"Sewaktu tahun 2008 waktu saya menjadi anggota Islamic Development Bank (IDB) ada studi yang mengatakan ketika krisis bank syariah punya daya tahan lebih baik dibanding dengan bank-bank konvensional yang instrumennya derivatif dan banyak spekulasi," kata dia.
Bambang meminta para pelaku industri perbankan syariah yang ada saat ini mampu memanfaatkan sifat rasional dari para nasabah. Bambang membayangkan IIIB mampu menjaring investor dari kalangan manapun. Ia juga menjamin pemerintah akan mendukung perbankan syariah untuk berkembang melalui regulasi yang diterbitkan.
"Tapi dengan syarat, pastikan manajemen terjaga. Jangan sampai ada salah urus, nanti kalau ada bank syariah collapse pasti orang langsung melihat kalau bank syariah enggak menjamin," katanya.
No comments:
Post a Comment