Seperti dikutip dari situs Kementerian Energi da Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (6/1/2015), Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan penurunan ICP seiring dengan harga minyak dunia. Ada 3 faktor yang menyebabkan harga minyak dunia turun yaitu:
- Keputusan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) untuk mempertahankan kuota produksi sebesar 30 juta barel/hari.
- Sekretaris Jenderal OPEC menyatakan bahwa pihaknya tidak menetapkan patokan harga minyak mentah dan menolak untuk mengadakan pertemuan darurat.
- Menteri Perminyakan Uni Emirat Arab menyatakan bahwa pemotongan produksi minyak mentah tidak perlu dilakukan walaupun harga mencapai US$ 40/barel.
- Berdasarkan publikasi OPEC Desember 2014, proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2014 sebesar 91,13 juta barel/hari. Turun 0,06 juta barel/hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
- Tingkat stok mingguan minyak mentah komersial di Amerika Serikat (AS), baik gasoline dan distillate fuel oil, selama Desember 2014 mengalami kenaikan dibandingkan November.
- Makin menguatnya nilai tukar dolar AS dibandingkan dengan mata uang dunia lainnya.
- Negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Irak, Iran, dan Kuwait menurunkan harga jual (official selling price) minyak mentahnya.
- Melemahnya perekonomian Tiongkok dan menurunnya permintaan dan penggunaan gasoil India.
Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Desember 2014:
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 16,52/barel dari US$ 75,81/barel menjadi US$ 59,29/barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 16,36/barel dari US$ 79,63/barel menjadi US$ 63,27/barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 15,34/barel dari US$ 75,57/barel menjadi US$ 60,23/barel.
No comments:
Post a Comment