Friday, January 2, 2015

Kemilau Bisnis Judi Macau Turun

Kota judi dunia, Macau mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang 214, menyusul langkah pemerintah China yang getol memerangi korupsi. Hal itu berdampak pada jumlah uang yang mengalir ke kasino yang ada di wilayah yang merupakan bekas jajahan Portugal itu.

Selama ini, revenue terbesar Macau berasal dari China daratan, yakni kunjungan para pejabat China. Hal ini karena Macau disinyalir menjadi tujuan utama para pengusaha untuk menjamu pejabat China serta menjadi sarana pencucian uang.

Namun semenjak perang korupsi didengungkan, kunjungan pejabat dari China ke Macau turun. Sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (2/1/2015), data resmi yang dipublikasikan oleh otoritas setempat menunjukkan bahwa pendapatan dari permainan judi turun 2,6 persen year-on-year menjadi 351 miliar pataca atau 44 miliar dollar AS (sekitar Rp 550 triliun).

Penurunan itu adalah yang pertama kalinya sejak data serupa dipublikasikan pertama kalinya pada 2002. Pada Desember 2014, penurunan pendapatan judi di Macau mencapai rekornya yakni sebesar 30,5 persen year-on-yearmenjadi 23,285 miliar pataca, sekaligus memasuki bulan ke tujuh penurunan secara terus menerus.

Analis dari Barclays Phoebe Tse mengungkapkan kasus korupsi kelas kakap berhasil dituntaskan oleh Presiden China Xi Jinping. Hal itu menjadi faktor utama penyebab merosotnya pendapatan kasino di Macau. "Langkah itu memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dari VIP," ujarnya.

Macau merupakan satu-satunya wilayah di China di mana judi kasino dilegalkan dan industri ini bergantung pada para pemain dari China daratan. Kondisi tersebut pada akhirnya berpengaruh terhadap penurunan nilai pasar perusahaan kasino, termasuk Wynn Macau Ltd. dan SJM Holdings Ltd.

Pemerintah China dilaporkan juga menekan penyaluran dana dari China daratan ke kasino di Macau. Pada 2013, pendapatan kasino di Macau menyentuh rekor yakni sebesar 45 miliar dollar AS.

Konglomerasi terbesar Srilanka, John Keells Holdings, tengah membangun resor barunya di pusat ibu kota Kolombo. Resor tersebut akan dilengkapi pusat judi layaknya pusat judi tersohor Las Vegas, AS. Proyek tersebut senilai 820 juta dollar AS, investasi terbesar oleh perusahaan domestik.  Resor itu akan memiliki 800 kamar hotel mewah, fasilitas pertemuan, pusat perbelanjaan, apartemen, kompleks perkantoran, dan fasilitas yang akan menarik turis Asia: kasino.

Berdasarkan data Acuity Stockbrokers, sejak perang sipil berakhir pada tahun 2009, kedatangan turis tumbuh lebih dari 20 persen dari tahun 2009 hingga 2012, dibandingkan 4 persen pada tahun 2004 hingga 2008. Pada Maret tahun lalu, sebanyak 1,3 juta turis datang ke Srilanka. Turis asal India masih menjadi yang teratas, tetapi jumlah turis asal Tiongkok meningkat.

Berkaca dari banyaknya turis India yang memilih berwisata ke Singapura, Malaysia, dan Makau di mana terdapat tempat "bermain" dengan potensi pendapatan yang besar, pimpinan John Keells memutuskan membuat strategi pariwisata regional yang baru.

"Kenapa kita tidak memperoleh manfaat dari lalu lintas (turis) dan uang-uang itu? Kami memikirkan bagaimana membuat turis India kembali. (Jawabannya adalah) jika kami masuk ke bisnis baru," kata pimpinan John Keells, Susantha Ratnayake, seperti dikutip dari Forbes, Senin (30/6/2014).

John Keells memastikan resor tersebut akan rampung pada 2018 mendatang. Konglomerasi itu telah meraup pendapatan berlipat ganda sejak 2009 menjadi 675 juta dollar AS pada tahun 2013. Sementara itu, laba bersih meningkat menjadi 107 juta dollar AS pada periode yang sama. Adapun Pemerintah Srilanka menargetkan jumlah kedatangan turis asing bertambah 2 kali lipat menjadi 2,5 juta pada tahun 2016. Untuk menarik turis, pemerintah meringankan pajak judi.

Pemerintah Srilanka juga merancang jalan di sepanjang Danau Beira untuk kasino baru layaknya Las Vegas mini. Dua kasino di Las Vegas akan menjadi yang pertama kali menerima mata uang virtual Bitcoin bagi para tetamu yang ingin berjudi.

Adapun dua kasino itu adalah D Las Vegas Casino Hotel dan Golden Gate Hotel and Casino. Dua kasino tersebut dimiliki oleh satu perusahaan yang sama. Bitcoin akan diterima sebagai alat pembayaran mulai hari ini, Rabu (22/1/2014), di samping pembayaran dengan cara reguler.

"Kami senang bahwa D dan Golden Gate akan menjadi kasino pertama yang menerima Bitcoin," ujar CEO perseroan, Derek Stevens, sebagaimana dikutip dari AFP Rabu (22/1/2014). Langkah menerima mata uang virtual itu dilakukan setelah para pengunjung banyak yang bertanya apakah mereka bisa membayar dengan Bitcoin.

Kasino Golden Gate, yang mulai berdiri pada 1906, adalah kasino tertua di Las Vegas. Dalam sejarahnya, tempat hiburan tersebut juga pernah menjadi pionir dalam penerapan teknologi, yaitu kasino pertama yang memasang telepon pada 1907.

"Kami berada di pusat kota yang mengadopsi tenologi tinggi, dan kami akan benar-benar mengadaptasi teknologi tinggi," lanjut Stevens. Bitcoin ditemukan saat dunia mengalami krisis ekonomi, oleh seseorang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Tidak seperti mata uang lainnya, Bitcoin tidak memiliki penerbit yang berupa bank sentral.

No comments:

Post a Comment