Banyak juga dari kita yang sudah pernah bikin goal, tapi kemudian jarang tercapai atau sedikit tercapai. Pertanyaanya adalah, sadarkah kita kenapa banyak dari kita yang ternyata dari tahun ke tahun belum bisa mencapai tujuan keuangan kita?
Hal itu mungkin terjadi karena cara membuat tujuan keuangannya yang belum benar. Seperti apa sih sebenarnya cara membuat tujuan keuangan yang baik dan benar sehingga lebih mudah bagi kita untuk mencapai tujuan keuangan? Di dalam dunia marketing dan movitasi, banyak orang mengatakan membuat tujuan keuangan dan hidup itu harus sesuai atau berprinsip SMART, apa itu sebenarnya SMART? Mari kita kupas satu persatu.
Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, S pertama adalah Spesifik alias jelas sejelasnya. Tujuan keuangan apalagi tujuan hidup harus spesifik, kalo tidak spesifik alias galau bisa jadi akan susah untuk dicapai.
Banyak orang tidak bisa mencapai tujuan keuangan dan hidupnya karena serta tidak jelas dan tidak spesifik. Contoh goal yang tidak spesifik misalnya: Mau Nikah di 2015.Banyak orang punya tujuan pernikahan, akan tetapi tidak diketahui secara spesifik yang kemudian menimbulkan pertanyaan berikutnya yaitu nikah sama siapa? Kapan tepatnya (tanggal/bulan), di mana? Sudah punya calon belum? Dan masih banyak pertanyaan lainnya.
Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, nah M keduanya adalah Measurable alias terukur. Tujuan keuangan dan hidup juga harus terukur dengan baik, kalau tidak terukur bagimana kita bisa mencapainya.
Terukur biasanya hubungannya dengan perencanaan keuangan adalah tahu berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangan tersebut. Sebagai contoh goal terukur, Mau Nikah di 2015, nikah di mana tempatnya? Apakah di Masjid? Gereja? Gedung? Hotel? Seperti apa pernikahan yang akan dilakukan serta berapa besar biaya itu semua?
Dengan mengetahui ukuran tersebut, maka kita bisa mempersiapkan dana, biaya dan investasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangan tersebut.
Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, A berikutnya adalah Achievable alias tujuan keuangan harus bisa dicapai sesuai dengan kondisi & kemampuan kita. Banyak orang pada saat buat goals justru menghayal yang tidak tidak, sebenarnya hal ini sah-sah aja siiiih… tapi pertanyaanya adalah bagaimana dengan kemungkinan tercapainya?
Beberapa orang bilang A di SMART itu adalah Agresif, boleh-boleh aja sih, tidak ada yang larang pakai yang mana.
Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, R berikutnya adalah Realistic atau Realistis alias membumi, tujuan keuangan sebaiknya jangan diawang-awang, apalagi di awan. Nah Realistis ini banyak yang bilang memang mirip-mirip seperti Achievable tadi, tujuan adalah punya goals sesuai kemampuan kita saat ini.
Contohnya, pernah ada salah satu murid saya ketika diminta membuat Goal Book (atau buku tujuan keuangan), dia nulis ingin jalan dan tinggal di bulan, agak fantastis ya?
Punya goal terlalu tinggi sebenarnya tidak apa-apa, asal kita bisa mengelola ekspektasi kita, jaga-jaga saja kalau goal tersebut tidak tercapai. Itulah sebabnya Perencana Keuangan selalu punya back up plan alias plan cadangan dan harus selalu fleksibel dalam hal dan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Tujuan keuangan alias goals itu harus SMART, T terakhirnya adalah Time alias ada jangka waktu pencapaian. Sebuah tujuan keuangan harus mempunyai Time alias jangka waktu sehingga bisa dibuatkan Time Table.
Banyak orang gagal mencapai tujuan keuangan karena tidak membuat Time Table atau punya jangka waktu yang benar. Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana langkah langkah simple awal untuk membuat perencanaan ini? Akan kita bahas ditulisan berikutnya.
No comments:
Post a Comment