Pemerintah mengeluarkan jadwal resmi penerbitan obligasi negara berdenominasi dolar Amerika Serikat atau global bond pada 10 Maret 2015 yang sebelumnya dimulai dengan road show oleh agen penjual. Penjadwalan tersebut dirilis pada situs resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU). Namun DJPU tidak menyebutkan berapa target pembiayaan yang akan ditarik dari penerbitan global bond tersebut.
Schneider Siahaan, Direktur Strategis dan Portfolio Utang DJPU, mengatakan penerbitan global bond kemungkinan akan lebih cepat dari jadwal tersebut. Bahkan dia menyatakan tidak menutup kemungkinan terbit pada bulan ini guna mengantisipasi normalisasi kebijakan moneter AS yang dikhawatirkan dapat memperketat likuiditas.
"Seingat saya agen penjual sudah ditunjuk dan kami akan tes market dulu dengan melakukan road show," ujarnya, Sabtu (3/1). Menurutnya, jika dalam berdasarkan hasil road show pasar merespon positif rencana penerbitan global bond Indonesia, maka pemerintah akan masuk untuk menerbitkan. "Tetapi kalau animonya tidak bagus bisa jadi tidak lanjut," katanya.
Sebelumnya, Schneider mengungkapkan rencana pemerintah mempercepat penerbitan tiga varian obligasi valas di awal tahun, sebelum The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Ketiga varian obligasi valas tersebut meliputi global bond, surat utang yen atau samurai bond, dan obligasi syariah dolar AS atau Sukuk global.
“Target pembiayaan dari penerbitan ketiganya sekitar 20 persen dari total rencana penerbitan obligasi negara pada 2015,” ujar Schneider. Adapun dalam rangka mempersiapkan penerbitan samurai bond, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro pada 22 Desember 2014 telah menandatangani Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.08/2014 tentang Penjualan Surat Utang Negara Di Pasar Perdana dalam Denominasi Yen di Jepang.
No comments:
Post a Comment