Tuesday, May 5, 2015

Gurita Bisnis Wanda Group Yang Dinobatkan Sebagai Orang Terkaya Di Asia

Wang Jianlin, pemilik kerajaan bisnis Wanda Group terpilih menjadi orang terkaya di Asia versi Forbes. Saham Wanda Group yamg meroket di bursa Hong Kong sehari sebelum libur Hari Buruh Dunia (May Day), membuat Wang Jianlin berhasil menyalip bos Huthsion Whampoa, Li Ka-Shing, dan pendiri Alibaba Group, Jack Ma.

Lonjakan harga saham Wanda Group ini membuat pundi-pundi kekayaan pria kelahiran 24 Oktober 1954 di Cangxi, Provinsi Sichuan, ini melonjak menjadi US$ 33,7 miliar atau sekitar Rp 439,9 triliun berdasarkan data yang dirilis Jumat lalu. Sebelumnya Forbes memperkirakan harga kekayaan Wang yang juga pemilik Hanergy Thin Film Power mencapai US$ 32,7 miliar.

Pada perdagangan sehari sebelum libur May Day, saham perusahaan propertinya, Dalian Wanda Commercial Properties meraih gain sebesar 6,3 persen menajdi HK$ 63,65 per lembar. Begitu pula dengan saham perusahaan bioskop Wang, Wanda Cinema Line naik 2,2 persen menjadi 162,2 yuan per lembar di Bursa Saham Shenzen, Cina.

Seperti dilansir dari laman chinadaily.com,cn, Wang Jianlin merajut bisnis dengan merangkak dari bawah. Pada 1989, ia didapuk menjadi manajer umum perusahaan properti, Xigang Residential. Inilah awal karir bisnisnya di properti.

Pada 1992, Wang memutuskan pindah kerja di Dalian Wanda Group dengan posisi sebagai manajer umum. Karir Wang terus meroket. Dalam setahun ia sudah menduduki posisi sebagai chief executive officer (CEO). Kini Wang bukan hanya bos tapi juga pemilik kerajaan bisnis Wanda Group.

Investasi Wang di bisnis properti semakin bersinar dan kini memiliki lahan seluas 9,03 juta meter persegi. Ia juga membangun 58 Wanda Shopping Plaza, 15 hotel mewah, 68 jaringan bioskop, 57 departemen store dan 54 pusat karaoke di Cina.

Penetrasi bisnis Wang tak hanya di situ saja. Ia mengakuisisi AMC Entertainment, bisnis hiburan terbesar di New York dengan nilai transaksi US$ 2,6 miliar pada 2012 lalu. AMC Entertainment masuk bursa New York pada Desember lalu.

No comments:

Post a Comment