Pakar industri kreatif, Yoris Sebastian, menyatakan Provinsi Bali memiliki peluang besar merebut pasar pariwisata Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE) ASEAN menjelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
"Bali harus memanfaatkan peluang MEA. Perputaran uang akan semakin tinggi, Bali akan banyak dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan MICE," katanya ditemui usai sebagai motivator dalam Temu Responden Survei BI yang digelar Bank Indonesia Provinsi Bali, di Denpasar, Senin 10 Mei 2015.
Ia menilai infrastruktur yang mendukung industri MICE di Pulau Dewata sudah siap dalam merebut pasar industri itu khususnya di regional ASEAN. Pasar pariwisata ASEAN sangat menggiurkan dan Indonesia hanya bisa merebut sekitar sembilan juta wisatawan mancanegara sementara Singapura seukuran sedikit lebih luas dari DKI Jakarta mampu di angka belasan juta wisatawan mancanegara setahun.
Pengusaha muda itu mengharapkan kreatifitas harus ditonjolkan termasuk orijinalitas budaya tradisional Pulau Dewata yang khas perlu dipertahankan agar tidak kalah dalam gempuran arus pasar bebas. "Bali lebih bagus kalau fokus ke hal-hal tradisional tetapi tetap tahu kecenderungan dunia dan warna yang tengah menjadi kecenderungan itu, tidak membuat produk yang monoton karena peluang paling besar ada di Bali," tegas pendiri jasa konsultan kreatif itu.
Menurut dia, masyarakat Indonesia khususnya di Pulau Dewata harus ditanamkan optimisme persaingan dengan sumber daya manusia di kawasan ASEAN dengan mengedepankan peluang tanpa mengesampingkan tantangan. Mengingat, Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai hampir 240 juta jiwa memiliki pangsa pasar sekitar 40 persen, angka yang paling besar di antara 10 negara ASEAN lain, sehingga hal tersebut mendukung potensi industri MICE.
Dalam seminar sehari menyangkut penguatan ekonomi menjelang MEA 2015 itu, Bank Indonesia Provinsi Bali mengundang pengusaha kreatif tersebut untuk memberikan motivasi kepada para pengusaha khususnya UMKM di Pulau Dewata. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati, menjelaskan, selain mengatur kebijakan moneter, bank sentral tersebut juga memberikan bentuk motivasi dengan mendatangkan langsung pengusaha muda kreatif itu yang sukses meraih sejumlah penghargaan internasional.
"Yang terpenting adalah bantuan teknis. Salah satunya dengan motivasi Yoris Sebastian yang tidak didapat di buku melainkan dari pengalaman yang telaten untuk memberikan motivasi untuk pengusaha khususnya menjelang MEA," katanya.
No comments:
Post a Comment