Monday, May 11, 2015

45.900 Penduduk Depok Hidup Dalam Kemiskinan Yang Kronis

Sebanyak 45.900 jiwa penduduk di Kota Depok divonis miskin kronis oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Anggota Kelompok Kerja Advokasi Kebijakan Daerah TNP2K, Robi Sianipar, mengatakan, kendati prosentase penduduk miskin di Depok terendah di Jawa Barat, tapi sulit untuk menaikkan level mereka.

"Miskinnya sudah kronis. Jadi perlu langkah ekstra untuk penduduk miskin di Depok," kata Robi dalam sosialisasi dan evaluasi penanggulangan kemiskinan bersama TNP2K dan Bappeda Kota Depok di gedung Baleka, Depok, Senin, 11 Mei 2015.

Menurut Robi, mengatasi kemiskinan di Depok tidak bisa hanya dengan bantuan jaminan sosial atau kesehatan. Sebab, kompleksitas masalah kemiskinan di Depok tinggi. Misalnya, kata dia, banyak lansia atau janda yang miskin dan tidak produktif. Belum lagi, usia produktif yang mengalami cacat tubuh, sehingga menghambat mereka untuk beraktivitas. "Banyak yang mengalami ketergantungan dengan orang lain. Kategori miskin seperti ini yang banyak di Depok dan sulit diatasi," ia menjelaskan.

Bukan hanya miskin secara ekonomi saja yang menimpa warga Depok. Tapi, miskin secara akses kesehatan dan pendidikan. "Untuk mengatasinya perlu koordinasi yang baik antar OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait," ucapnya. Karena itu solusi yang bisa dijalankan adalah dengan memberdayakan dan meningkatkan kemampuan mereka.

Ia mengungkapkan, prosentase penduduk miskin di Depok terus menurun dalam empat tahun terakhir. Sedangkan indeks kedalaman dan kepadatan kemiskinan baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat miskin dalam satu tahun terakhir mundur dan kesenjangan antara masyarakat miskin di Kota Depok, semakin tinggi.

Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi Bappeda Kota Depok Dewi Indriyanti mengklaim program kemiskinan sudah cukup banyak di Kota Depok. Bappeda telah mengkoordinasikan OPD terkait setiap tahun untuk program penanggulangan kemiskinan. "Di sektor pendidikan kami berikan beasiswa bagi siswa miskin dan kesehatan ada rawat inap gratis. Target per tahun sudah ada," jelasnya.

Ia mengatakan dalam empat tahun terakhir laju penurunan penduduk miskin sebesar 0,185 persen. Berdasarkan data tersebut, jika tidak ada kondisi luar biasa yang terjadi yang mempengaruhi kemiskinan, maka diprediksi pada tahun 2015 penduduk miskin di Depok tinggal 2,12 persen. "Angka kemiskinan di Depok kecil. Baik diukur dari tingkat provinsi maupun nasional. Bahkan bisa disejajarkan dengan kota yang sudah sejahtera," katanya.

No comments:

Post a Comment