Wednesday, May 6, 2015

Menjaga Harapan Agar IHSG Tidak Terjebak Di Zona Negatif Merah

Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak variatif pada Rabu (6/5/2015). Indeks menyimpan potensi kenaikan meski tipis di tengah sentimen negatif dari eksternal dan internal akibat buruknya data-data ekonomi terbaru.  Bursa Wall Street melemah dini hari waktu Indonesia. Indeks Dow Jones ditutup di level 17,928.20; merosot 142.20 point (0,79 persen). Bursa Amerika melemah terutama karena investor khawatir dengan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan kekhawatiran baru atas Yunani.

Hal itu turut menekan sebagian pasar Asia pagi ini. Kemarin IHSG ditutup menguat 19,17 poin atau 0,37 persen ke 5.160,30. Sementara indeks LQ-45 ditutup terapresiasi 7,69 poin atau 0,87 persen ke 892,72. Secara intraday IHSG sempat menyentuh level 5.202 pada sesi satu, namun turun kembali pada sesi dua. "Kami estimasi penguatan/ Technical Rebound masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan dan setidaknya menuju kisaran 5.200-5.250 dalam jangka pendek," demikian Riset Mandiri Sekuritas.

IHSG akan menguji resistance di garis rata-rata 200 hari (Moving Average 200 days). Rupiah bergerak pada kisaran Rp 12.941–13.029 per dollar AS dan ditutup pada level Rp 13.062 per dollar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau, meski pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (5/5/2015) sempat meluncur ke teritori negatif.

Laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2015 yang di bawah ekspektasi sempat menimbulkan kekhawatiran investor yang terlihat dari aksi penjualan saham. Namun, demikian, IHSG kembali menguat hingga sesi penutupan.

Pukul 16.00, IHSG ditutup menguat sebesar 19,17 poin atau 0,37 persen di posisi 5.160,3. Penguatan ditopang oleh 148 saham yang diperdagangkan naik, 152 saham melemah dan 87 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5,54 miliar lot saham senilai Rp 5,95 triliun.

Saham-saham yang menjadi penguat pergerakan IHSG adalah BBRI (Rp 11.700), BMRI (Rp 11.225), BBCA (Rp 13.850), ASII (Rp 7.275) dan BBNI (Rp 6.500). Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks adalah TLKM (Rp 2.750) dan PGAS (Rp 3.915).

Saham-saham yang menjadi top gainers adalah JIHD (Rp 875), KOPI (Rp 735), FPNI (Rp 96), ERTX (Rp 1.180) dan INDR (Rp 1.010). Di sisi lain, saham-saham yang menjadi top losers adalah BKSW (Rp 600), INRU (Rp 415), PLIN (Rp 3.000), SCBD (Rp 2.000), dan ECII (Rp 1.130).

Indeks sektoral saham sebagian besar menguat sore hari ini, yakni agribisnis (1,53 persen), pertambangan (0,66 persen), industri dasar (0,43 persen), aneka industri (2,02 persen), konsumer (0,94 persen), keuangan (0,19 persen), perdagangan (0,02 persen) dan manufaktur (1,1 persen).

Sisanya, hanya ada dua indeks sektoral yang melemah, yaitu properti (-0,81 persen) dan infratsruktur (-0,15 persen). Bursa di regional bergerak mix sore ini. Bursa Tokyo ditutup naik 0,06 persen menjadi 19.531,63. Sementara itu, bursa Hong Kong berakhir melemah 1,31 persen di posisi 27.755,54, sedangkan bursa Shanghai ditutup turun cukup dalam sebesar 4,06 persen menjadi 4.298,71.

Indeks Harga Saham Gabungan pada awal perdagaan Rabu (6/5/2015) gagal bertahan di zona hijau. IHSG dibuka melemah 26,57 poin menjadi 5.133,74. Hingga sekitar pukal 09.20 WIB, indeks masih terjebak di teritori negatif dengan turun 23,23 poin (0,45 persen) ke posisi 5.137,08. Tercatat 72 saham naik, 83 saham turun, dan 86 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 763,56 miliar dengan volume 1,41 miliar lot saham.

Kemarin IHSG ditutup menguat 19,17 poin atau 0,37 persen ke 5.160,30. Sementara indeks LQ-45 ditutup terapresiasi 7,69 poin atau 0,87 persen ke 892,72. Secara intraday IHSG sempat menyentuh level 5.202 pada sesi satu, namun turun kembali pada sesi dua.

"Kami estimasi penguatan/ Technical Rebound masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan dan setidaknya menuju kisaran 5.200-5.250 dalam jangka pendek," demikian Riset Mandiri Sekuritas.

IHSG akan menguji resistance di garis rata-rata 200 hari (Moving Average 200 days).

No comments:

Post a Comment