Multi Level Marketing (MLM) Moment yang dikelola PT. Moment Global Internasional mengklaim salah satu istri menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi nasabah di perusahaannya. Selain itu ada sejumlah artis nasional dan sedikitnya 5 istri kepala daerah di seluruh Indonesia yang juga bergabung dalam bisnis tersebut.
Founder MLM Infinity Moment, M. Chairul Mardiawa, mengatakan bahwa bisnis MLM yang didirikan sejak 2013 lalu itu telah memiliki sejuta anggota. Bahkan untuk nasabah yang dikelola Infinity saja, kata Izwan, sapaan akrabnya, telah mencapai 4.000 member.
“Di jaringan kami sejumlah pejabat dan artis juga banyak yang ikut. Mulai dari istri menteri. Bahkan menteri itu bersedia berfoto untuk memprosikan produk kami,” tuturnya saat ditemui di Surabaya Townsquare, Selasa, 5 Mei 2016. Menurutnya, menteri tersebut juga membeli produk kopi yang dijual Moment seharga Rp 1,2 juta per boks. Selain itu, dia juga mengaku ada lima istri kepala daerah juga ikut menjadi bagian dari perusahaan yang berpusat di Jalan Klampis Jaya Kav A26 Nomor 8 E Surabaya itu.
Saat ditanya siapa saja istri kepala daerah tersebut, Izwan enggan membeberkan karena belum meminta konfirmasi. Namun, kata dia, penghasilan para istri pejabat itu masih terbilang kecil. Ratusan juta rupiah saja. Karena dia bergabung dengan MLM Moment juga baru beberapa bulan terakhir. “Ada juga istri salah satu gubernur di Indonesia,” ucapnya.
Sejumlah artis juga, katanya, ikut bergabung ke dalam bisnis yang menjanjikan penghasilan besar tersebut. Di antaranya istri salah satu band terkemuka di Indonesia dan artis lainnya. Para pejabat di lingkup kejaksaan juga sudah menjadi salah satu nasabahnya. Banyaknya para istri pejabat hingga artis yang bergabung ini terbilang wajar. Karena bisnis MLM yang digeluti Izwan ini diperuntukkan bagi kalangan kelas menengah ke atas, khususnya bagi kaum sosialita.
Multi Level Marketing (MLM) Moment yang dikelola PT. Moment Global Internasional kini menjadi bisnis yang marak di kota Surabaya. Pendiri MLM Infinity Moment, M. Chairul Mardiawa, mengatakan bahwa bisnis yang didirikan sejak 2013 lalu itu telah memiliki sejuta anggota. Bahkan untuk nasabah yang dikelola Infinity saja, kata Izwan, sapaan akrabnya, telah mencapai 4.000 anggota.
Izwan dengan tegas membantah bahwa MLM tidak ada hubungannya dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena bukan perusahaan keuangan. Iva Yuliani, istri Izwan, menjelaskan bahwa perusahaannya telah mengantongi berbagai perizinan. “Saya paham ada banyak haters. Bahkan ada leaders kami yang ketakutan karena ada isu yang macem-macem,” ujar Izwan, Selasa, 5 Mei 2015.
Iva menepis tuduhan perusahaannya sebagai bisnis investasi bodong, karena mereka menjual produk, bukan bisnis keuangan. Adapun Humas OJK Regional 3 surabaya yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi mengatakan bahwa bisnis semacam itu memang sedang marak. Memang menjual produk, tapi terkadang ada perusahaan yang bergerak seperti money game.
“Kalau dia jual produk, kita tidak ada kewenangan,” tuturnya. Meski begitu, dia tetap mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati terhadap berbagai macam penipuan yang ada. Dari catatan OJK, di Indonesia telah ada 200 perusahaan semacam MLM atau pun Manusia Membantu Manusia (MMM).
Katanya, mereka sudah bergerak secara masif. Bahkan ada MMM di Surabaya yang akan menggelar konferensi pers pada Rabu, 6 Mei 2015. “Teman-teman wartawan harus mendalami itu,” tambahnya.
No comments:
Post a Comment