Perwakilan Google Indonesia hari ini mendatangi kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Mereka menemui Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, I Gusti Putu Suryawirawan. Direktur Pengembangan Fasilitasi Wilayah II Direktorat Jenderal ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin, Budhi Setyanto, mengatakan pembahasan yang dilakukan mereka seputar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga model bisnis baru di bidang periklanan.
"Mereka bahas courtesy (ramah tamah), TKDN, sama model bisnis barunya di bidang advertising," katanya ditemui di Kantor Kemenperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (14/9/2015). Budhi yang juga hadir dalam rapat tersebut mendampingi Putu mengatakan, Google ingin memberikan kontribusi TKDN dalam bisnis barunya di sektor periklanan tersebut.
"Perhitungan TKDN untuk software dan aplikasi, Kemenperin sedang diskusikan dan mohon masukan. Setelah mereka punya status jelas di sini dengan bidang bisnis internet, yang mereka harapkan bisa mengembangkan bisnis advertising. TKDN-nya sedang kita hitung," ungkapnya.
Budhi meminta developer atau pengembang software untuk bisnis baru Google berasal dari dalam negeri alias Warga Negara Indonesia (WNI). "Mereka cerita punya menu khusus bagi UKM jadi nanti pengembang aplikasi lokal bisa mengembangkan itu. Kita sedang kita godok sama-sama dengan tim akademisi melihat kontribusi dari formula 80:20," katanya.
Budhi juga berharap web hosting Google bisa dilakukan di Indonesia sehingga menambah komponen TKDN. Dengan makin banyaknya TKDN dari Google, maka bisa membuka banyak lapangan kerja dan tambahan pajak. "Pembahasan TKDN kita minta bantuan Google juga. TKDN software Menteri (Perindustrian Saleh Husin) minta supaya bisa secepatnya. Maka kita minta masukan dari banyak pihak. Tadi tidak bicara nilai investasi," katanya.
No comments:
Post a Comment