Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) tetap di level 0 persen. Keputusan untuk tidak menaikan suku bunga itu diambil dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (17/9) waktu Washington melalui proses voting, dimana sembilan dari 10 anggota komite memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Kesembilan peserta FOMC itu adalah Janet L. Yellen; William C. Dudley; Lael Brainard; Charles L. Evans; Stanley Fischer; Dennis Lockhart P; Jerome H. Powell; Daniel K. Tarullo; dan John C. Williams. Hanya Jeffrey M. Lacker yang mengusulkan kenaikan The Fed fund rate sebesar 25 basis poin pada pertemuan ini.
Adapun yang menjadi pertimbangan The Fed untuk memutuskan itu adalah perlambatan ekonomi dan keuangan global, khususnya perekonomian negara-negara berkembang dan perekonomian Amerika Serikat (AS) sendiri.
"Perkembangan ekonomi dan keuangan global terkini dapat menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan ke bawah lebih lanjut tentang inflasi dalam waktu dekat," kata The Fed dalam pernyataan resmi yang dirilisnya Jumat (18/9) dini hari setelah dua hari menggelar pertemuan dewan gubernur.
The Fed juga menyatakan kondisi perekonomian AS memang saat ini hampir menemukan titik keseimbangannya. Salah satu indikatornya adalah tingkat pengangguran yang membaik pasca resesi ekonomi 2008. Namun, Bank Sentral pimpinan Janet Yellen itu menilai, kondisi inflasi yang rendah serta gejolak pasar keuangan masih menghantui Negeri Paman Sam.
Kendati demikian, The Fed masih membuka opsi kenaikan suku bunga yang selama hampir satu dekade tidak berubah di level 0 persen. The Fed memastikan akan tetap memantau situasi perkembangan ekonomi negara-negara lain terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya. Adapun pengambilan voting selanjutnya akan dilakukan dalam pertemuan FOMC pada Oktober dan Desember mendatang.
Dalam statemennya, The Fed menunjukkan optimismenya mengenai prospek ekonomi AS pada tahun ini. Bank Sentral memprediksi perekonomian AS akan tumbuh di kisaran 2,1 persen atau lebih baik dari pertumbuhan tahun lalu yang hanya 1,9 persen. Angka pengangguran juga diproyeksi menurun ke level 5 persen dari yang sebelumnya 5,1 persen.
Dalam statemen tersebut Yellen menegaskan, meskipun The Fed melihat ada kegelisahan dari pelaku keuangan dalam negeri dan global, hal itu tidak akan mempengaruhi keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga
No comments:
Post a Comment