PT Pindad (Persero) akan segera memproduksi ekskavator Excava 200 sesuai dengan pesanan dari sejumlah kementerian. Setidaknya sudah 600 unit dipesan oleh Kementerian PUPR dan BUMN untuk tahun 2016. Untuk modal kerja tersebut, Pindad mengaku butuh Rp 300 miliar.
Hal itu disampaikan Dirut Pindad Silmy Karim saat ditemui usai peluncuran Excava 200 di PT Pindad di Jalan Gatot Subroto, Bandung, Kamis (10/9/2015). "PT Pindad kan sudah bikin alutsista, baik kendaraan tempur dan deck missionarry atau peralatan kapal laut. Jadi kita optimalkan apa yang ada. Kita hanya menambah assembly line saja," ujar Silmy menjelaskan soal produk baru Pindad tersebut.
Ia mengatakan, Pindad akan segera memproduksi massal alat berat tersebut yang sudah banyak dipesan setelah peluncuran. Namun untuk mengerjakannya, Pindad mengaku butuh modal kerja.
"Mulai hari ini kita akan mulai produksi secara massal. Investasi untuk ini ke depan kita hanya memerlukan modal kerja saja karena untuk aseembly kita pakai yang sudah ada. Untuk modal kerjanya kita butuh sekitar 30% dari kontrak tahun pertama yaitu kurang lebih butuh Rp 300 miliar untuk modal kerja memenuhi kebutuhan 1 tahun pertama," tuturnya.
Pesanan yang sudah mulai masuk yaitu 500 unit dari Kementerian PUPR dan 100 dari BUMN, jadi total 600 di tahun 2016. Satu unit Excava 200 disebut Silmy harganya sekitar 1,3 miliar.
"Nilainya kontraknya kurang lebih Rp 800 miliar lah," kata Silmy.
No comments:
Post a Comment