Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan terdapat dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk valuta asing senilai mencapai US$ 55 miliar hingga US$ 60 miliar atau sekitar Rp 773 triliun. Dana itu dicurigai sebagai simpanan spekulan. Pasalnya, bunga simpanan valas terus menurun. Ekonom LPS, Dody Arifianto mengatakan terdapat peningkatan simpanan DPK dalam bentuk valuta asing pada saat ini. Nilai DPK valas tersebut setara 16 persen dari total dana murah saat ini, yang mencapai Rp 4.400 triliun.
“Dulu selama 2010 sampai 2012, porsi DPK valas hanya sekitar 14 persen saja. Pola penaikan DPK valas ini berulang setiap kali ekonomi bermasalah,” katanya saat diskusi dengan media di restoran Meradelima, Jakarta, Rabu (9/9). Padahal, kata dia, bunga simpanan DPK valas terus menurun, dari 1,5 persen ke 0,9 persen, karena adanya penyesuaian perbankan. Atas dasar hal tersebut, Dodi curiga kemungkinan DPK valas tersebut milik spekulan.
Sebelumnya LPS merilis data mengenai pertumbuhan total simpanan per Juli 2015. Nilai total simpanan bulan Juli 2015 mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya sebesar Rp 3,68 triliun atau 0,08 persen. Peningkatan ini menjadikan total simpanan per akhir Juli 2015 mencapai Rp 4.415 triliun. Berdasarkan jenis simpanan (giro, tabungan, deposit on call, deposito dan sertifikat deposito), yang memiliki pertumbuhan jumlah rekening paling tinggi adalah deposit on call yaitu 5,81 persen secara bulanan. Jumlah rekeningnya meningkat dari 3.564 rekening (Juni 2015), menjadi 3.771 rekening (Juli 2015).
Sedangkan jika dilihat dari jumlah nominal, pertumbuhan nominal deposit on call adalah yang tertinggi (5,61 persen MoM). Di mana jumlah nominalnya dari sebesar Rp 86.611 miliar (Juni 2015) menjadi Rp 91.473 miliar (Juli 2015). Di sisi lain, jumlah rekening simpanan dalam rupiah maupun valas sama-sama menurun. Penurunan jumlah rekening simpanan dalam rupiah adalah sebesar 2,77 persen. Di mana dari 170.812.616 rekening di akhir Juni 2015, menjadi 166.074.670 rekening di akhir Juli 2015.
Begitu pula dengan jumlah rekening simpanan dalam valas mengalami penurunan sebesar 0,36 persen. Di mana dari 1.092.992 rekening di akhir Juni 2015, kemudian turun menjadi 1.089.103 rekening di akhir Juli 2015.
Jika dilihat dari nominal simpanan, simpanan dalam rupiah meningkat sedangkan valas mengalami penurunan. Simpanan dalam rupiah tumbuh 0,20 persen secara bulanan, dari sebesar Rp 3.634 triliun (Juni 2015) menjadi Rp 3.641 triliun (Juli 2015). Sementara simpanan dalam valas, jumlahnya menurun tipis sebesar 0,45 persen secara bulanan dari sebesar Rp 776 triliun (Juni 2015) menjadi Rp 773 triliun (Juli 2015).
Sementara, bank umum peserta penjaminan per Juni 2015 berjumlah 118 bank. Terdiri dari 106 bank umum konvensional dan 12 bank umum syariah. Bank umum konvensional, terdiri dari 4 bank pemerintah, 26 bank pemerintah daerah, 67 bank umum swasta nasional dan 10 kantor cabang bank asing.
No comments:
Post a Comment