Saat ini, harga pembelian pemerintah (HPP) 2010 untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 2.640 per kilogram (kg), dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa/kotoran maksimal 10 persen. Hal ini diperparah dengan harga gabah di pasaran yang terus turun.
Ribut Suwardi (67), petani di Desa Karangrau, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, mengaku merugi hingga Rp 2 juta, padahal biaya produksi meningkat. Pada awal masa tanam, dia terpaksa mengganti bibit padi untuk separuh lahannya seluas 400 meter yang rusak akibat terserang hama tikus.
Nuryatman (47), petani di Desa Sidabowa, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Rabu (16/2), mengaku rugi sekitar Rp 1,5 juta setelah 20 kuintal gabah hasil panenan dari 0,5 hektar sawahnya hanya terjual Rp 5 juta. ”Sebagian dibeli mitra Bulog, sebagian lagi saya jual langsung ke pasar. Tetapi, harga di pasaran sedang rendah,” ujarnya.
Nuryatman mengatakan, harga GKP padi Cisadane yang dia tanam anjlok dari Rp 2.700 per kg menjadi Rp 2.400 per kg.
Modal Nuryatman Rp 6,5 juta. Biaya produksi meningkat akibat cuaca ekstrem. Maraknya hama tikus dan wereng membuat biaya penanganan organisme pengganggu tanaman melonjak tiga kali lipat, sedangkan produksi padi turun 20 persen.
Kadar air tinggi
Di Maluku Tengah, Hardi (40), petani di Desa Kobisonta, Kecamatan Seram Utara Timur, mengatakan, hasil panenan juga turun akibat cuaca ekstrem. Satu hektar sawahnya hanya menghasilkan lima ton GKP, padahal biasanya enam ton GKP.
Nur (42), petani di Desa Morotay, Kecamatan Seram Timur Kobi, mengatakan, kualitas gabah hasil panen juga turun. ”Saat panen, hujan turun sehingga kadar air gabah tinggi. Untuk menjemur gabah pun sulit. Padahal, lebih dari tiga hari gabah tidak dijemur, kualitasnya pasti menurun,” katanya.
Hal tersebut mengakibatkan harga jual gabah rendah. Harga gabah yang seharusnya bisa Rp 3.000 per kg, kini hanya Rp 2.500 per kg.
Di Malang, Jawa Timur, harga gabah juga jatuh di bawah HPP, yaitu hanya Rp 2.500 per kg.
Meski harga gabah turun, harga beras masih cenderung tinggi. Di Banda Aceh, misalnya, harga beras medium masih di atas 126.000 per zak (satu zak berisi 15 kg), atau setara Rp 8.700 per kg. Harga itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga normal setidaknya 1,5 bulan lalu yang masih pada kisaran Rp 90.000 per zak atau sekitar Rp 6.000 per kg.
No comments:
Post a Comment