Hal tersebut dilakukan untuk memberi kesempatan seluas-luasnya kepada calon investor lokal, khususnya di segmen ritel, untuk melakukan penawaran sekaligus pembelian saham.
Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar di Jakarta, Senin, sebelumnya masa penawaran saham PT Garuda Indonesia disepakati pada tanggal 2, 4, dan 7 Februari.
Namun, Garuda Indonesia dan para penjamin emisi menyepakati perpanjangan masa penawaran saham selama sehari, yakni pada Selasa.
”Jadi, hari ini (Selasa) merupakan hari terakhir penawaran saham. Pemerintah berharap calon investor dari Aceh, Medan, Padang, Palembang, Semarang, Surabaya, Bandung, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar bisa memanfaatkan kebijakan perpanjangan masa penawaran ini,” katanya.
Menurut Mustafa, sejak awal pemerintah berharap agar sejumlah calon investor Garuda Indonesia berasal dari segmen ritel. Ditanya mengenai data perkembangan calon investor hingga Senin, Mustafa menjawab hal tersebut hanya bisa disampaikan kepada publik setelah masa penawaran usai.
Tetap optimistis
Presiden Direktur Bahana Securities, salah satu penjamin emisi Garuda Indonesia, Eko Yuliantoro, yakin serapan pasar ritel atas saham Garuda akan maksimal. Meski tidak menyebut angka, ia mengaku akan berupaya maksimal pada hari terakhir masa penawaran, Selasa ini.
”Pemesanan jalan terus. Kami membuka akses seluas-luasnya kepada publik. Kita lihat saja hasilnya di akhir penawaran hingga listing pada Jumat mendatang,” ujar Eko
Mustafa juga menyampaikan optimismenya soal penyerapan saham Garuda. Optimisme soal tingginya minat investor terhadap saham Garuda tetap tinggi didasarkan pada laporan sementara tentang data pemesanan elektronik dan tidak adanya pesaing di sektor jasa penerbangan yang tercatat di bursa.
Sejak awal pemerintah berharap sebanyak lima persen saham yang dialokasikan bagi investor ritel bisa diserap secara maksimal.
Berdasarkan data PT Garuda Indonesia, harga saham perdana ditetapkan Rp 750 per lembar. Penawaran saham tersebut akan dilaksanakan tiga penjamin emisi, yakni PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
Total saham PT Garuda Indonesia yang akan dilepas kepada publik mencapai 6,3 miliar lembar yang terdiri atas 4,4 miliar saham atau senilai Rp 4,7 triliun milik PT Garuda Indonesia dan 1,9 miliar saham senilai Rp 1,42 triliun milik PT Bank Mandiri.
No comments:
Post a Comment