Thursday, February 3, 2011

IPO Garuda Sepi Peminant

Hari pertama penawaran umum saham perdana PT Garuda Indonesia bagi investor ritel di Jakarta, Rabu (2/2), cenderung sepi peminat. Namun, Garuda dan perusahaan penjamin yakin minat investor ritel akan muncul pada tiga kesempatan lain.

”Di Jakarta memang relatif sepi, mungkin karena menjelang libur hari raya Imlek. Beberapa iklan di media massa yang sudah direncanakan juga urung terpasang,” kata Group CFO dan EVP Corporate Strategy PT Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan di sela-sela penawaran umum saham perdana (IPO) Garuda di Jakarta, Rabu lalu.

Berdasar pengamatan, tidak terjadi antrean di loket-loket penawaran. Beberapa peminat juga hanya mencari informasi tentang IPO itu dan tidak langsung membeli saham. Selain di Jakarta, penawaran juga dilakukan di beberapa kota, seperti Medan, Padang, Palembang, Semarang, Surabaya, Bandung, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.

Harga saham perdana Garuda ditetapkan Rp 750 per lembar saham, level terbawah dari kisaran harga Rp 750-Rp 1.100 per saham.

Total saham yang dilepas sebanyak 6,3 miliar lembar dengan porsi Garuda senilai 4,4 miliar saham senilai Rp 4,7 triliun dan sisanya 1,9 miliar saham senilai Rp 1,42 triliun yang menjadi milik Bank Mandiri yang notabene memiliki saham di Garuda.

Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Harry Supoyo tetap melihat hari pertama penawaran cukup prospektif. Jumlah peminat dan transaksi diharapkan terus meningkat hingga akhir penawaran.

Hal senada diungkapkan Dirut PT Danareksa Sekuritas Marciano Herman. ”Masih ada tiga kesempatan lain, yakni tanggal 4, 7, dan 8 Februari. Kami pasti jualan semaksimal mungkin,” katanya.

Ekonom Dradjad Hari Wibowo menyarankan, pemerintah mengutamakan investor jangka panjang, seperti Jamsostek dan asuransi, untuk membeli saham Garuda.

Ini juga untuk mengantisipasi kondisi pasar yang sedang tidak bagus. Tujuannya agar pasar semakin yakin terhadap kekuatan investor domestik sehingga tidak sepenuhnya didikte investor spekulatif asing seperti saat ini.

Siap terbuka

PT Lion Mentari Airlines yang mengoperasikan maskapai penerbangan Lion Air siap menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2012 atau 2013. Penawaran saham kepada publik itu tidak untuk mencari dana, tetapi agar PT Lion tak lagi menjadi perusahaan keluarga.

Dirut PT Lion Mentari Airlines Rusdi Kirana mengemukakan hal itu, menjawab pertanyaan wartawan tentang kemungkinan menjadi perusahaan publik, menyusul PT Garuda Indonesia.

Lion Air memiliki 76 pesawat, terbang 3.033 kali seminggu, dengan tujuan 54 kota di Indonesia dan lima kota di regional/internasional.

No comments:

Post a Comment