Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur Isdarmawan menuturkan, saat ini dermaga Pelabuhan Tanjung Perak hanya mampu menampung kapal yang kapasitas angkutnya di bawah 2.000 kontainer. ”Kedalamannya kurang. Jadi, kapal yang harusnya bisa mengangkut 2.500 kontainer hanya berani mengangkut kurang dari 2.000 kontainer,” ujar Isdarmawan di Surabaya, Senin (7/2).
Menurut dia, kapasitas angkut kapal itu sangat memengaruhi biaya yang harus dikeluarkan pengusaha. Dengan daya tampung yang terbatas, barang yang semestinya bisa diangkut satu kapal harus diangkut dua kapal. ”Jadi, ongkosnya bertambah,” ujarnya.
Melihat kondisi itu, Isdarmawan mendukung rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak yang meliputi pelebaran dan penambahan kedalaman dermaga.
Ia berharap, melalui pengembangan tersebut, empat tahun mendatang Pelabuhan Tanjung Perak bisa menampung kapal berkapasitas besar, yakni lebih dari 5.000 kontainer.
Fasilitas pendukung bongkar muat di pelabuhan juga harus dilengkapi. Jika dibandingkan dengan pelabuhan lain di Singapura ataupun China, lanjut dia, fasilitas pelabuhan di Tanjung Perak sangat terbatas. Hal itu memengaruhi aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
”Di Singapura bongkar muat bisa selesai dalam waktu tiga hari. Di sini bisa lebih dari lima hari. Ini juga berdampak pada kenaikan biaya,” kata Isdarmawan.
Namun, selain kondisi fisik pelabuhan, proses mengurus dokumen perdagangan juga perlu disederhanakan. Dengan begitu, pengurusan dokumen ekspor dan impor bisa menghemat waktu, biaya, dan tenaga.
Terkait dengan pelayanan perdagangan, Bank Danamon Indonesia Tbk akan membuka kantor layanan perdagangan di pelabuhan. Wakil Direktur Utama Bank Danamon Jos Luhukay di Surabaya mengatakan, pihaknya akan membuka kantor cabang di pelabuhan yang khusus berkonsentrasi pada pelayanan pengurusan surat ekspor-impor (letter of credit atau L/C).
”Kami ingin mendukung aktivitas perdagangan dengan memberikan pelayanan L/C yang lebih cepat. Jadi, nanti L/C cukup diurus di pelabuhan,” ujarnya.
Dalam tahap awal, lanjut Luhukay, layanan perdagangan itu akan dibuka di Pelabuhan Tanjung Perak.
No comments:
Post a Comment