Monday, February 7, 2011

Perang Merek Terbuka Harus Diwaspadai

Perang merek harus diwaspadai. Permasalahan merek bukan hanya menjadi perhatian manajer produk, melainkan juga harus menjadi perhatian para chief executive officer atau CEO. Persaingan semakin berat. CEO harus menjadi penjaga merek.

Demikian dikemukakan Pemimpin Redaksi Majalah Marketing PJ Rahmat Susanta dalam sambutan pada penyerahan penghargaan Top Brand 2011 di Jakarta, Senin (7/2) malam. Penghargaan Top Brand adalah sebuah apresiasi terhadap merek-merek yang tergolong merek top. Hal itu merupakan kerja sama Frontier Consulting Group dan majalah Marketing.

Kriterianya didasarkan atas survei yang dilakukan Frontier Consulting Group. Survei dilakukan di Kota Bandung, Jakarta, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.

Rahmat mengatakan, ”Pemilihan produk yang dikategorikan sebagai Top Brand didasarkan pada parameter top of mind awareness (merek yang pertama kali terpikir oleh konsumen), last used atau terakhir kali dipakai responden, dan parameter future intention atau merek yang ingin dikonsumsi pada masa mendatang.”

Pemimpin Frontier Consulting Group Handi Irawan, dalam pemaparannya, menekankan pentingnya membangun jaringan untuk menciptakan merek paling top. Salah satu kunci keberhasilan pengelolaan merek adalah mengukur kekuatan merek melalui survei.

Dari hasil survei Frontier Consulting Group, kategori makanan dan minuman berdasarkan kategorinya masing-masing diraih oleh kategori teh celup yaitu Sariwangi; teh hijau dalam kemasan minum yaitu Nu Green Tea, Frestea Green, dan Sosro Green-t; teh daun yaitu Cap Botol, dan Teh Poci, serta Cap Bendera.

Untuk kategori susu cair siap minum Ultra Milk, Frisian Flag, dan Indomilk; susu kental manis Frisian Flag dan Indomilk; susu bubuk dewasa berkalsium Anlene dan Hilo; biskuit Roma dan Biskuat; crackers Khong Guan, Oops, dan Trenz; kacang Garuda dan Dua Kelinci.

No comments:

Post a Comment