Sekretaris Korporat PT Oto Multiartha Saiful Ichlas di Jakarta, Jumat (4/2), mengatakan, ”Penentuan target saat ini harus memperhitungkan dampak dari berbagai kebijakan pemerintah, mulai dari kenaikan bea balik nama kendaraan bermotor, kenaikan harga bahan bakar minyak, dan kebijakan pengalihan bahan bakar minyak dari premium ke pertamax. Tentu, konsumen akan hati-hati sekali mengambil keputusan pembelian mobil.”
Oto Group memiliki dua kelompok bisnis. Untuk jasa pembiayaan kendaraan roda empat (mobil), PT Oto Multiartha membidik pembiayaan mobil sebanyak 150.000 unit. Karena itu, target moderat pembiayaan mencapai Rp 15,5 triliun, sementara target optimistis mencapai Rp 16,5 triliun. Jumlah ini naik sekitar 15 persen dibandingkan dengan jumlah pembiayaan tahun 2009.
Untuk jasa pembiayaan kendaraan roda dua (sepeda motor), kelompok bisnis PT Summit Oto Finance siap membidik pembiayaan sepeda motor sebanyak 1,1 juta unit. Target pembiayaan secara moderat mencapai Rp 11,5 triliun, sementara target optimistis sebesar Rp 13,5 triliun.
Data Oto Group mencatat, tahun 2010 perusahaan pembiayaan terkemuka ini membiayai pembelian mobil sebanyak 131.700 unit, dengan total pembiayaan Rp 13,8 triliun. Pembiayaan sepeda motor tahun 2010 mencapai Rp 11 triliun, yang berhasil membiayai sekitar 940.000 unit.
Kepala Divisi Sumber Finansial Oto Group Victoria Rusna mengatakan, ”Peningkatan target tentunya membutuhkan dana segar yang cukup besar. Karena itu, sumber dana diupayakan melalui pinjaman bank dalam negeri ataupun asing. Kami juga merencanakan memperoleh suntikan dana segar dari penerbitan obligasi.
”Penerbitan obligasi membutuhkan waktu yang tepat. Selama ini Oto Multiartha sudah tujuh kali menerbitkan obligasi, sementara Summit Oto Finance sudah empat kali,” kata Rusna.
Direktur Pemasaran PT Oto Multiartha Edi Suyitno mengatakan, tahun 2011 penjualan mobil diprediksi 820.000 unit. Setidaknya, 8,5 persen mobil baru bisa dibiayai Oto Group
No comments:
Post a Comment