Laba PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pada kuartal pertama 2015 tercatat lebih besar dibanding kuartal yang sama 2014. SSMS membukukan laba bersih hingga 40,9 persen pada kuartal pertama 2015.
Perolehan tersebut disajikan kembali dengan tujuan komparatif, karena pada awal tahun ini perseroan telah menyelesaikan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari dan PT Tanjung Sawit Abadi. Berdasarkan hal itu, SSMS membukukan laba bersih pada kuartal pertama 2015 sebesar Rp 273,2 miliar, lebih tinggi dibanding kuartal pertama 2014 sebesar Rp 193,87 miliar.
Penjualan bersih juga naik sebesar 14,1 persen, dari Rp 603,17 miliar menjadi Rp 688,3 miliar. Lalu laba usaha perseroan naik dari Rp 276,7 miliar menjadi Rp 312,3 miliar. Sedangkan jumlah aset perseroan tercatat Rp 5,88 triliun, dengan ekuitas Rp 3,15 triliun dan liabilitas Rp 2,73 triliun.
Perusahaan perkebunan sawit asal Kalimantan Tengah, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mencetak laba bersih 2015 sebesar Rp 224,20 miliar atau Rp 24 per saham, naik 17,18 persen dari capaian pada periode yang sama 2014 senilai Rp 191,33 miliar, karena meningkatnya penjualan dan menurunnya beban pajak penghasilan badan.
Dalam keterangan resmi kepada Bursa Efek Indonesia yang dikutip pada Minggu (3/5), kinerja perseroan pada kuartal I 2015 tersebut didukung oleh penjualan yang mengalami pertumbuhan sebesar 14,12 persen menjadi Rp 688,31 miliar dari penjualan kuartal I 2014 senilai Rp 603,17 miliar.
Penjualan perseroan dikontribusi dari minyak kelapa sawit, inti sawit dan minyak inti kelapa sawit. Adapun penjualan minyak kelapa sawit merupakan kontributor pendapatan terbesar ke perseroan di kuartal I 2015 sebesar Rp 633,31 miliar dari Rp 544,73 miliar pada kuartal I 2014.
Sementara itu, penjualan inti sawit tercatat Rp 55,00 miliar dari Rp 50,99 miliar. Sayangnya, minyak inti kelapa sawit tidak membukukan penjualan, padahal pada kuartal I 2014 mencetak Rp 7,45 miliar. Produksi buah tandan segar Sawit Sumbermas pada kuartal I 2015 mencapai 218.567 metrik ton, naik 3.5 persen dari periode yang sama pada tahun 2014. Sementara produksi kelapa sawit rata-rata sebesar 4,9 metrik ton per hektare
Dari sisi nilai, harga jual rata-rata CPO (crude palm oil/minyak kelapa sawit mentah) pada kuartal I 2015 sebesar Rp 8,0 juta per metrik ton, turun sedikit dari kontrak tahun lalu yaitu Rp 8.3 juta per metrik ton. Di sisi lain, beban pokok meningkat 20,05 persen menjadi Rp 314,11 miliar dari beban pokok pada kuartal I 2014 sebesar Rp 261,64 miliar. Beban penjualan juga naik menjadi Rp 12,22 miliar dari Rp 8,32 miliar.
Lebih lanjut, beban keuangan tercatat menurun menjadi Rp 33,35 miliar dari Rp 47,81 miliar pada kuartal I 2014. Namun, untungnya beban pajak penghasilan badan menurun cukup drastis menjadi Rp 30,40 miliar dari Rp 64,89 miliar. Hingga akhir Maret 2015, total aset perseroan mencapai Rp 5,89 triliun, turun 13,00 persen dari Rp 6,77 triliun pada tahun 2014. Sementara total utang perseroan pada kuartal I 2015 mencapai Rp 2,73 triliun, turun 31,06 persen dari posisi Desember 2014 sebesar Rp 3,96 triliun.
No comments:
Post a Comment