British American Tobacco (BAT) akan menjadi pembeli siaga dalam rencana penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue PT Bentoel Internasional Investama Tbk yang ditargetkan meraup dana hingga Rp13,99 triliun. Bentoel saat ini dikenal dengan produk rokok lokal seperti Club Mild, Neo Mild, Tali Jagat, Bintang Buana, Sejati, Star Mild dan Uno Mild, serta brand global seperti Dunhill, Lucky Strike, dan Pall Mall.
Dalam prospektus ringkas perusahaan pada Senin (18/4), Bentoel berencana menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) III dengan menawarkan 29,16 miliar lembar saham senilai maksimal Rp480 per lembar yang memiliki HMETD bagi pemegang saham sebelumnya. “Setiap pemegang 36 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 14 Juni 2016 pukul 16.00 WIB berhak atas 145 HMETD,” tulis manajemen Bentoel dalam prospektus ringkas.
Manajemen menjelaskan, jika saham baru tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan.
“Jika setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham baru yang tidak diambil bagian, maka seluruh sisa saham baru tersebut akan diambil oleh British American Tobacco (2009 PCA) Limited (BAT 2009) yang merupakan pemegang saham utama perseroan dan bertindak selaku Pembeli Siaga dalam PUT III,” jelas manajemen.
Untuk diketahui, dalam susunan pemegang saham, BAT menguasai 6,19 miliar lembar saham atau 85,55 persen kepemilikan di Bentoel. Sementara 13,41 persen digenggam oleh United Bank of Switzerland AG, dan sisanya 1,04 persen dimiliki oleh publik.
Lebih lanjut, memperhatikan bahwa jumlah saham baru dalam PUT III ini seluruhnya berjumlah 29,16 miliar saham, maka pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT III ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi atas saham perseroan sampai dengan maksimum 80,1 persen.
Manajemen menambahkan, sehubungan dengan rencana pelaksanaan PUT III ini, perseroan telah memperoleh persetujuan para pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan oleh perseroan pada 15 April 2016.
“Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT III ini, sebanyak Rp13,99 triliun setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT III akan digunakan untuk mengurangi utang Perseroan kepada Rothmans Far East B.V. sebesar Rp12 triliun dan keperluan usaha lainnya yang akan ditentukan lebih lanjut pada saat pelaksanaan HMETD,” jelas manajemen
Sebagai informasi, perseroan telah memiliki berbagai macam pinjaman dan perjanjian fasilitas dengan berbagai pihak. Sampai dengan 31 Desember 2015, total pinjaman perseroan adalah sebesar Rp13,26 triliun. Bentoel memiliki pinjaman bank jangka pendek dari beberapa bank dengan total Rp1,26 triliun dalam bentuk cerukan dan pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2015, turun dibandingkan sebelumnya Rp3,35 triliun pada tanggal 31 Desember 2014.
Pada bulan Agustus 2013, Bentoel memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dengan pihak berelasi dari Rothmans Far East B.V. yang digunakan sebagai modal kerja perseroan sebesar Rp5,3 triliun. Lebih lanjut, pada bulan Maret 2015, Bentoel melakukan penarikan sebesar Rp3,7 triliun dari fasilitas Rp6,7 triliun yang disediakan Rothmans Far East B.V. Sisa fasilitas tersebut adalah sebesar Rp3 triliun yang telah ditarik dalam dua tahap pada bulan Agustus dan November 2015.
No comments:
Post a Comment