Tuesday, April 26, 2016

Daftar Besaran Investasi PMDN dan PMA Per Lokasi dan Sektor Usaha Di Indonesia

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut total investasi mencapai Rp 146,5 triliun sepanjang bulan Januari-Maret atau triwulan I 2016. Dari total investasi tersebut, porsi investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 50,4 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 96,1 triliun.

Ratusan triliun investasi tersebut ternyata sebagian masih ditempatkan di Pulau Jawa dan Bali. Total investasi PMA dan PMDN selama Januari-Maret 2016 sebesar Rp 82,9 triliun atau setara 56,6% dari total realisasi investasi triwulan I 2016.

Berikut ini realisasi investasi berdasarkan wilayah pada periode Januari sampai Maret 2016:
  1. Wilayah Sumatera dengan realisasi investasi sebesar Rp 33,0 triliun (22,5%), terdiri dari PMDN sebesar Rp 5,1 triliun dan PMA sebesar US$ 2,0 miliar.
  2. Wilayah Jawa dan Bali dengan realisasi investasi sebesar Rp 82,9 triliun (56,6%), terdiri dari PMDN sebesar Rp 31,6 triliun dan PMA sebesar US$ 3,7 miliar.
  3. Wilayah Kalimantan dengan realisasi investasi sebesar Rp 16,0 triliun (10,9 %), terdiri dari PMDN sebesar Rp 11,7 triliun dan PMA sebesar US$ 0,3 miliar.
  4. Wilayah Sulawesi dengan realisasi investasi sebesar Rp 8,6 triliun (5,9%) terdiri dari PMDN sebesar Rp 1,8 triliun dan PMA sebesar US$ 0,5 miliar.
  5. Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua dengan realisasi investasi sebesar Rp 6,0 triliun (4,1%), terdiri dari PMDN sebesar Rp 0,06 triliun dan PMA sebesar US$ 0,4 miliar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menyebut adanya peningkatan sebaran investasi di luar Jawa. Berdasar catatan BKPM, sebaran investasi di luar Jawa tembus Rp 65,8 triliun atau setara 44,9% dari total investasi triwulan I 2016. Porsi realisasi investasi luar Jawa terhadap total realisasi investasi meningkat dibanding Triwulan I 2015 yang hanya sebesar 43,9%.

Sebagai tambahan, realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 80,7 triliun atau setara 55,1% dari total investasi triwulan I 2016. "Pergeseran penyerapan tenaga kerja dari Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa juga paralel dengan sebaran investasi di luar Pulau Jawa yang meningkat," jelas Franky dalam jumpa pers di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (25/4/2016).

BKPM juga mencatat, realisasi PMA (Penanaman Modal Asing) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: 
  1. Sumatera Selatan (US$ 1,9 miliar), 
  2. Jawa Barat (US$ 1,6 miliar), 
  3. Banten (US$ 0,9 miliar), 
  4. DKI Jakarta (US$ 0,6 miliar), dan 
  5. Sulawesi Tengah (US$ 0,3 miliar). 
Sedangkan realisasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) (5 besar) berada di 
  1. Jawa Timur (Rp 13,0 triliun); 
  2. Kalimantan Tengah (Rp 6,3 triliun); 
  3. Jawa Barat (Rp 6,1 triliun); 
  4. Jawa Tengah (Rp 5,3 triliun), dan 
  5. Banten (Rp 4,3 triliun).
Sedangkan, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah: Industri Kertas, Barang dari Kertas dan Percetakan (US$ 1,9 miliar); Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi (US$ 0,9 miliar); Industri Alat Angkutan dan Transportasi Lainnya (US$ 0,8 miliar); Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik (US$ 0,7 miliar); dan Industri Makanan (US$ 0,5 miliar).

Untuk PMDN, lima besar sektor usaha adalah: 
  1. Industri Makanan (Rp 8,9 triliun); 
  2. Tanaman Pangan dan Perkebunan (Rp 8,8 triliun); 
  3. Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi (Rp 5,7 triliun); 
  4. Listrik, Gas dan Air (Rp 5,1 triliun); dan 
  5. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 5,0 triliun). 
Bila seluruh sektor industri digabung maka terlihat industri memberikan kontribusi sebesar Rp 14,6 triliun atau 28,9% dari total PMDN.

No comments:

Post a Comment