PT Matahari Department Store Tbk, perusahaan ritel milik Grup Lippo mencatatkan laba bersih Rp 244 miliar pada kuartal I 2016. Realisasi ini naik 31,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp185 miliar.
Michael Remsen, CEO dan Vice President Director Matahari mengatakan, penjualan kotor perseroan mencapai Rp3,26 triliun per 31 Maret 2016 atau meningkat 13,2 persen kalau bandingkan kuartal I 2015 yang tercatat sebesar Rp2,88 triliun.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pendapatan bersih Matahari tercatat sebesar Rp1,86 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Angka ini 15,0 persen lebih tinggi ketimbang kuartal I 2015, yaitu Rp1,62 triliun.
“Resiliensi target pelanggan kami di segmen pendapatan menengah, Ditambah penawaran berbagai macam produk yang fashionable dengan kualitas dan nilai lebih kepada pelanggan, membuat kami terus dapat meningkatkan kinerja yang baik,” terang Michael, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (27/4).
Sementara itu, Michael menuturkan, Same Store Sales Growth (SSSG) tercatat sebesar 9,4 persen atau naik dari sebelumnya 5,4 persen. Hal itu menurutnya menunjukkan ketahanan segmen kelas menengah yang merupakan target pasar perseroan.
Saat ini, Matahari memiliki 142 gerai di 66 kota di Indonesia. Manajemen berencana membuka 6-8 gerai baru di 2016, dimana 3 di antaranya akan dibuka sebelum periode Lebaran. Analis Mandiri Sekuritas Matthew Wibowo menyatakan, perbaikan kinerja yang diprediksi akan terjadi pada 2016 kelihatannya bakal tertahan dengan melihat pada kinerja kuartal I 2016.
Menurutnya, SSSG sebagian besar peritel memiliki tren penurunan sejak Januari 2016, meskipun ada promosi yang diluncurkan. Nyatanya, SSSG Matahari malah mengalami peningkatan. Meski demikian, kami meyakini masih ada waktu untuk membaik dan dapat memanfaatkan momentum mulai Lebaran pada kuartal II 2016,” katanya.
Ia merekomendasikan PT Matahari Deparment Store Tbk dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk untuk tahun 2016. Matthew menilai, perbaikan daya beli dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh kedua perusahaan. “Keduanya adalah top picks kami di sektor ritel. Kami masih tetap merekomendasi neutral untuk sektor ritel,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment