PT Bank BNI Syariah membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 64,62 persen dari Rp45,67 miliar pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp75,18 miliar pada peridoe yang sama tahun ini. "Pertumbuhan laba bersih ditopang oleh ekspansi pembiayaan dengan kualitas pembiayaan yang baik, serta ketersediaan dana murah yang lebih baik," ujar Imam T Saptono, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BNI Syariah, Rabu (20/4).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan, pembiayaan anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini meningkat 14,95 persen atau menjadi sebesar Rp18,04 triliun.
Adapun, dari total pembiayaan tersebut, sebagian besarnya mengalir ke segmen konsumtif, yaitu sebanyak 53,18 persen. Diikuti oleh pembiayaan produktif 22,2 persen dan pembiayaan komersial 16,75 persen. Sementara itu, porsi pembiayaan mikro tercatat sebanyak 5,69 persen dan lini pembiayaan Hasanah Card 2,15 persen.
"85,99 persen dari total pembiayaan konsumtif didominasi oleh BNI Griya iB Hasanah (kepemilikan rumah)," imbuh Imam. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), perseroan berhasil menghimpun pertumbuhan DPK hingga 20,07 persen pada kuartal pertama tahun ini jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu.
"Rasio tabungan dan Giro (dana murah/casa) menjadi lebih baik, yaitu sebesar 45,06 persen dari total DPK perseroan," tutur Kukuh Raharjo, (Pelaksana Tugas) Direktur Bisnis BNI Syariah.
Menurut dia, pertumbuhan kinerja yang positif ini tidak terlepas dari peran sang induk usaha dalam mengusung konsep BNI Financial Centre. BNI Syariah bersinergi dengan BNI dalam bentuk Syariah Channeling Outlet, dimana nasabah BNI Syariah dapat bertransaksi di 1.478 kantor BNI.
"Insyaallah, dengan semangat Hasanah dan dukungan dari berbagai pihak, BNI Syariah akan selalu memberikan yang terbaik sesuai kaidah untuk memberikan manfaat bagi stakeholders dan seluruh masyarakat," pungkas Imam.
No comments:
Post a Comment