PT BFI Finance Indonesia Tbk, perusahaan pembiayaan (multifinance) konsumen, membukukan pertumbuhan negatif pada penyaluran pembiayaannya di kuartal pertama ini. Yakni, melorot 13 persen menjadi hanya Rp 2,33 triliun per Maret 2016.
Penurunan pembiayaan disinyalir karena strategi manajemen mengubah porsi pembiayaan di segmen kendaraan roda empat. "Tadinya, pembiayaan mobil baru bisa berkisar 15 persen. Namun, saat ini, hanya tiga persen di kuartal pertama," ujar Sudjono, Sekretaris Perusahaan BFI Finance.
Pergeseran portofolio pembiayaan untuk mobil ini ditempuh karena pertumbuhan penjualan mobil baru melambat. Sementara, transaksi jual beli mobil bekas di masyarakat meningkat. Adapun, di segmen pembiayaan roda dua dan alat berat porsinya tetap di kisaran masing-masing 10 persen.
Kendati pertumbuhannya negatif, Sudjono optimistis, permintaan pembiayaan akan meningkat pada kuartal kedua sampai akhir tahun nanti. Perseroan menargetkan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 11,2 triliun atau meningkat 11,4 persen jika dibandingkan pencapaian akhir tahun lalu, yaitu Rp 10,05 triliun.
Target itu lebih tinggi ketimbang realisasi tahun lalu yang hanya bertumbuh 9,2 persen. Optimisme ini sejalan dengan upaya perseroan untuk memaksimalkan jaringan operasionalnya. "Selain itu, kami akan menggeser pembiayaan mobil baru dari 20 persen menjadi hanya 15 persen di tahun ini," imbuh dia
No comments:
Post a Comment