"Untuk tahun 2016 pendapatan diperkirakan mencapai sebesar Rp 443 triliun," kata Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Kementerian BUMN di kantornya, Jakarta, Selasa (16/2/2016).
BUMN jasa meliputi 4 perbankan, 9 perusahaan asuransi dan penjaminan, 6 perusahaan pembiayaan dan sekuritas, 3 perusahaan survei dan 4 perusahaan jasa angkutan. "Laba terbesar dari perbankan dengan porsi sekitar 20-30%," ujarnya.
Sementara untuk aset pada 2016 diperkirakan mencapai Rp 3.153 triliun atau tumbuh 14,80% dibandingkan raihan 2015 yang sebesar Rp 2.755 triliun. Aset tersebut sudah memperhitungkan pendapatan hasil revaluasi aset. "Revaluasi aset memang sangat membantu untuk perbankan khususnya. Capital Adequacy Ratio (CAR) juga nambah. Ada 13 lagi adalah non perbankan juga melakukan revaluasi aset," papar Gatot.
Di samping itu, untuk belanja modal (capital expenditure/capex) 2016 diperkirakan tumbuh 97,47% dari tahun sebelumnya dan Opex (Operasional Expenditure) tumbuh 41,34%. "Sektor perbankan capex mencapai Rp 10 triliun. Sementara KAI, Garuda, ASDP dan Pelni, Pegadaian dan lainnya rata-rata Rp 1 triliun," imbuhnya.
No comments:
Post a Comment