Monday, April 25, 2016

Bulog Impor 190.000 Ton Jagung Tahun 2016

Perum Bulog ditunjuk pemerintah untuk mengimpor jagung kebutuhan pakan ternak. Dari jatah kuota impor 1,5 juta ton jagung khusus untuk pakan tahun ini, tahap pertama Bulog diberikan penugasan mengimpor 190.000 ton.

Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti mengungkapkan, selain jagung untuk pakan ternak, pihaknya juga akan mengimpor jagung untuk kebutuhan industri makanan dan minuman (mamin), namun jumlahnya tak sebanyak jagung untuk pakan ternak.

"Jadi sesuai keputusannya jagung untuk pakan penugasannya ke Bulog, jagung untuk mamin itu oleh importir terdaftar. Kecil itu mah, paling 20-30 ribuan ton per tahun, kecil sekali itu," jelasnya ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Impor jagung sebanyak 190.000 ton tersebut merupakan hasil kesepakatan saat rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Impor baru bisa dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pertanian.

Kendati demikian, lanjut Djarot, sampai saat ini pihaknya belum merencanakan kapan merealisasikan penugasan impor jagung tersebut. Bulog masih melihat potensi penyerapan jagung dari petani lokal.

"Hari ini Bulog belum ada rencana impor karena masih ada rencana panen juga. Sambil juga menjaga stok yang tersedia, hari ini Bulog masih punya stok sekitar 45.000-an ton. Sambil jalan, karena panen kan masih jalan terus seperti di Jawa Timur masih sedikit panen, nanti nyusul NTT, lalu di Sulawesi Selatan," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment