Tuesday, April 26, 2016

Negara Tax Haven Bebas Pajak Jadi 10 Investor Terbesar Indonesia

Negara tax haven atau negara yang memberikan tarif pajak rendah bahkan sampai nol persen masuk dalam daftar 10 besar investasi asing (Penanaman Modal Asing/PMA) di Indonesia sepanjang Januari-Maret 2016. Sebagai investor, negara tax haven merahasiakan atas aset dan data perusahaan.

Salah satu negara tax haven ialah Singapura. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) seperti dikutip Senin (25/4/2016), Singapura menempati peringkat pertama sebagai PMA di Indonesia dengan nilai investasi US$ 2,86 miliar. Kemudian ada Hong Kong dengan nilai investasi mencapai US$ 1,58 miliar. Hong Kong berada pada peringkat ke-3.

Tak ketinggalan, dua negara surga pajak lainnya yakni British Virgin Islands (US$ 171,83 juta) dan Cayman Islands (US$ 92,25). British Virgin Islands menduduki peringkat ke-7 dan Cayman Islands posisi ke-10.

Berikut 10 negara dengan investasi terbesar di Indonesia sepanjang triwulan I 2016:
  • Singapura US$ 2,86 miliar
  • Jepang US$ 1,58 miliar
  • Hong Kong US$ 506,82 juta
  • China US$ 464,59 juta
  • Belanda US$ 266,93 juta
  • Korea Selatan US$ 188,92 juta
  • Thailand US$ 173,02 juta
  • British Virgin Islands US$ 171,83 juta
  • Malaysia US$ 101,71 juta
  • Cayman Islands US$ 92,25 juta
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat 5 negara dengan kontribusi investasi terbesar di Indonesia pada triwulan I-2016. Singapura masih memimpin sebagai investor terbesar di Indonesia.

Meskipun Singapura masih menempati posisi pertama, nilai investasi dari Hong Kong dan China saat ini tengah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hong Kong dan China tengah gencar membanjiri investasi di Indonesia. "Untuk 5 besar negara ada yang menarik di mana Cina masuk dalam 5 besar," ujar Kepala BKPM, Franky Sibarani saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Pada umumnya seluruh investasi asing yang masuk ke Indonesia mengalami peningkatan. China menempati posisi keempat dengan nilai investasi US$ 500 juta sama dengan Hong Kong. Sedangkan pada posisi kelima diduduki oleh Belanda dengan nilai US$ 300 juta. Tren peningkatan ini diperkirakan akan terjadi hingga akhir 2016.

"Pertama Singapura dengan US$ 2,9 miliar, naik 141,6% dibandingkan triwulan I-2015. Kedua Jepang US$ 1,6 miliar, naik 33,3%. Ketiga Hong Kong US$ 500 juta, naik 400%. Kemudian China nilainya sama US$ 500 juta, naik 400% juga, dan kelima Belanda US$ 300 juta naik 25,56%," jelas Franky. Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan I-2016 tercatat sebesar US$ 6,9 miliar atau naik 4,5% dibandingkan triwulan I-2015 yang sebesar US$ 6,6 miliar.

Sedangkan realisasi PMA berdasarkan lokasi proyek (5 besar) antara lain: Sumatera Selatan (US$ 1,9 miliar), Jawa Barat (US$ 1,6 miliar), Banten (US$ 0,9 miliar), DKI Jakarta (US$ 0,6 miliar), dan Sulawesi Tengah (US$ 0,3 miliar).

No comments:

Post a Comment