Bank Indonesia pada lelang hari Rabu (10/11) tidak lagi menawarkan Sertifikat Bank Indonesia berjangka tiga bulan. BI hanya menawarkan SBI berjangka enam bulan dan sembilan bulan.
Langkah ini ditempuh BI untuk mengarahkan ekses likuiditas, khususnya dana asing, ke jangka panjang. Untuk jangka pendek, diakomodasi oleh term deposit.
Menanggapi langkah itu, ekonom Raden Pardede kepada Kompas menyatakan, langkah itu memang harus ditempuh BI. ”Dengan SBI jangka panjang, mengurangi risiko spekulatif,” katanya di sela-sela ASEAN Banking Conference di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Raden berpendapat, SBI jangka panjang ini sudah cukup lama direncanakan BI. Namun, baru saat ini diterapkan. Langkah ini tentunya berdasarkan pertimbangan adanya kekhawatiran bahwa SBI tiga bulan hanya untuk wadah spekulasi.
”Digunakan pemilik modal untuk menikmati carry trade. Pemilik modal membeli SBI jangka pendek karena mengejar keuntungan. Kalau terjadi sesuatu, ditarik cepat-cepat sehingga aman. Bayangkan berapa besar yang dikeluarkan BI untuk membayar bunga keuntungan bagi pemilik modal begini,” kata Raden.
Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah menjelaskan, langkah BI hanya menawarkan SBI jangka enam dan sembilan bulan untuk menggiring ekses likuiditas ke arah tenor jangka panjang.
Pada saat yang sama, BI juga menawarkan term deposit satu bulan dan dua bulan. ”Penggunaan SBI tiga bulan dan term deposit kurang dari satu bulan bersifat situasional. Bergantung pada kondisi dan ekspektasi likuiditas yang ada,” kata Difi.
Langkah ini, katanya, merupakan refleksi dari kondisi ekses likuiditas bank sekaligus menerapkan kebijakan yang dikeluarkan pada Juni lalu, yakni minimum holding period satu bulan, memperpanjang SBI dan term deposit, serta melakukan lelang menjadi bulanan.
”BI berpandangan untuk mengarahkan ekses likuiditas ke jangka panjang, khususnya dana asing. Jangka yang lebih pendek ditampung pada term deposit,” katanya.
Lelang SBI hari Rabu menargetkan Rp 60 triliun. Total hasil lelang Rp 42,23 triliun untuk SBI enam bulan dan Rp 17,77 triliun untuk SBI sembilan bulan.
No comments:
Post a Comment